Reporter: Yuliana Hema | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mengkaji kebijakan relaksasi buyback saham tanpa persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di tengah tekanan pasar saham belakangan ini.
Deputi Komisioner Pengawasan Pengelola Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek OJK Aditya Jayaantara mengatakan wacana tersebut bertujuan untuk menjaga stabilitas harga di pasar saham.
Wacana buyback saham tanpa RUPS ini diharapkan bisa memberikan ruang bagi investor untuk mengambil keputusan dan menyesuaikan operasional perdagangan untuk mendukung efisiensi pasar.
"Keputusannya diharapkan secepatnya karena kami harus memperhatikan pergerakan pasar setiap hari," kata Aditya saat ditemui Kontan, Senin (3/3).
Baca Juga: OJK Tunda Implementasi Short Selling dan Emiten Bisa Buyback Tanpa RUPS
Aditya bilang, respons pelaku pasar sangat positif, tetapi OJK tak bisa memberikan target kapan relaksasi buyback saham tanpa RUPS ini bisa direalisasikan.
"Tidak bisa kasih target, tetapi sesegera mungkin. Respons cukup positif, tetapi tadi ada masukan tentu perlu ada proses sedikit," ucap Aditya.
Jeffrey Hendrik, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menambahkan, dengan adanya program buyback saham diharapkan harga saham bisa meningkatkan karena ada peningkatan permintaan di pasar.
Jeffrey bilang langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor di pasar saham, termasuk keputusan untuk menunda implementasi short selling dan intraday short selling.
Baca Juga: Boy Thohir Nantikan Buyback Tanpa RUPS, Alamtri Resources Berpotensi Tambah Anggaran
Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman mengatakan BEI tengah mengkaji apakah perlu bantuan dari perusahaan terbuka untuk mendorong pasar saham.
"Apakah perusahaan bisa support dengan buyback dengan buyback emiten menunjukkan kepercayaan diri bahwa harga saat ini masih undervalue," ucapnya.
Iman mencermati saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang secara sukarela melakukan buyback, yang akan diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam waktu dekat.
Selanjutnya: Dimulai September, Kepala BGN Sebut Anggaran Percepatan MBG Rp 25 Triliun per Bulan
Menarik Dibaca: Simak Inisiatif Vinilon Group dalam Mendukung Keberlanjutan Lingkungan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News