Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Dalam keterbukaan informasi, Direktur Hanson International Rony Agung Suseno mengatakan perusahaan telah sepakat dengan OJK untuk menyelesaikan pinjaman individual sesuai dengan jatuh temponya dari masing-masing perjanjian individual.
Rencananya pembayaran bunga dan pokok pinjaman utang jangka pendek didapat dari hasil penjualan unit rumah di Proyek Citra Majaraya, Forest Hill dan Pacific Millenium City. Hanson juga akan membayar pokok dan bunga dari penjualan tanah yang dianggap menguntungkan di luar proyek Citra Maja Raya, Fores Hill dan Pacific Millenium City. "Sehingga tidak mengganggu jalannya proyek-proyek yang sedang kami kerjakan," tulis Rony.
Per 25 Oktober 2019, Hanson International mencatatkan pinjaman jangka pendek individual sebesar Rp 2,54 triliun dari 1.197 pihak. Hanson menggunakan dana pinjaman ini digunakan untuk pembebasan dan pematangan lahan yang dimiliki entitas anak MYRX.
Baca Juga: Diduga melanggar UU Perbankan, begini tanggapan Hanson International (MYRX)
Dari jumlah tersebut, di sisa tahun ini perusahaan memiliki total kewajiban jatuh tempo sebesar Rp 928,33 miliar. Dengan rincian jatuh tempo November 2019 sebesar Rp 503,21 miliar dan Desember 2019 sebesar Rp 425,11 miliar.
Dihubungi terpisah Head Public Relations and Communications MYRX Dessy A Putri mengatakan perusahaan berkomitmen untuk memenuhi tanggung jawab sebagai perusahaan terbuka.
"Pembayaran nantinya secara bertahap sesuai jatuh tempo dengan nilai masing-masing perjanjian dan tidak ada yang dicicil. Semua sesuai jatuh tempo dan dibayarkan penuh," jelas Dessy kepada Kontan.co.id, Kamis (7/11).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News