Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan rencana penawaran perdana saham alias initial public offering (IPO) sebesar Rp 52,08 triliun dari 57 perusahaan. Dua di antara merupakan perusahaan pelat merah.
Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal OJK Inarno Djajadi menyebut, minat untuk penghimpunan dana di pasar modal masih terjaga tinggi sebesar Rp 226,49 triliun per 30 November 2022.
"Di pipeline, masih terdapat 91 rencana penawaran umum dengan nilai sebesar Rp 96,29 triliun dengan rencana penawaran umum oleh emiten baru sebanyak 57 perusahaan," jelas dia dalam konferensi pers, Selasa (6/12).
Baca Juga: OJK Pasang Target Penghimpunan Pasar Modal Bisa Mencapai Rp 152,7 Triliun Pada 2023
Rinciannya, ada 57 rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan nilai Rp 52,08 triliun. Kemudian 17 penawaran umum terbatas (PUT) mencapai Rp 30,06 triliun.
Kemudian, ada rencana 8 penawaran umum efek bersifat utang dan/atau sukuk (EBUS) dengan nilai Rp 7,71 triliun dan 9 penawaran umum berkelanjutan EBUS Tahap I & II senilai Rp 6,45 triliun.
Sementara itu, Inarno bilang pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan Kementerian BUMN terkait penawaran umum perdana saham ini.
Baca Juga: Tiga Saham Menghuni Papan Ekonomi Baru, Begini Prospeknya ke Depan
"Ada dua yang di pipeline dan cukup besar. Mudah-mudahan, satu bisa terlaksana di tahun ini dan satunya di tahun depan," tandasnya.
OJK optimistis penghimpunan di pasar modal tahun depan masih akan tinggi. OJK menargetkan penggalangan dana mencapai Rp 152,7 triliun di 2023 mendatang.
"Untuk 2023 kami masih cukup optimistis dengan menargetkan sekitar Rp 152,7 triliun," tutur Inarno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News