Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cukup banyak yang merugi akibat berinvestasi di PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Salah satunya adalah PT Mandiri Capital Indonesia (MCI).
Chief Investment Officer MCI, Dennis Pratistha mengatakan, kerugian GOTO belum membuat mereka keluar dari portofolio tersebut.
"Tidak semata-mata rugi langsung exit, karena kami dari awal memutuskan investasi itu pasti sudah melihat ada path to profitability," ujarnya.
Baca Juga: Dampak Kerugian GOTO, Apakah Investor Modal Ventura akan Ambil Strategi Exit?
Ia juga menyebutkan bahwa sejatinya masih ada kolaborasi antara ekosistem GOTO dan ekosistem Bank Mandiri.
Dennis mengklaim, investasi di GOTO juga sudah pernah mencatatkan keuntungan.
Kala itu GOTO mengakuisisi portofolio dari MCI dengan nilai sangat tinggi dalam mekanisme share swap.
"Jadi sekarang uang keuntungan kami saja yang di sana (GOTO), cost sudah kami ambil ketika portofolio itu diakusisi," ujarnya.
Ia juga menyadari, saat ini tak semua portofolionya juga sudah mencatat keuntungan.
Sementara Co Founder dan Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca mengungkapkan, dalam semua investasi, bisnis itu harus untung.
Namun, ada perbedaan bagi pebisnis modal ventura dan investor lain adalah time horizon dari setiap profil investasi mereka.
Baca Juga: Tertekan Unrealized Loss dari GOTO, Saham Telkom (TLKM) Masih Prospektif
East Ventures juga memiliki portofolio investasi di GOTO.
Ketua Asosiasi Modal Ventura Indonesia, Eddi Danusaputro mengatakan ketika sebuah portofolio mengalami kerugian, jarang sekali ada strategi exit.
Sebelumnya, kerugian akibat amblesnya saham GOTO juga dirasakan oleh dua emiten kakap:
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Astra International Tbk (ASII).
Laba keduanya tergerus akibat nyangkut di saham GOTO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News