Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Sejumlah perusahaan mulai menyusun strategi pembiayaan untuk kebutuhan usaha di tahun depan. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) salah satunya. Perusahaan penyalur kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ini berencana menerbitkan obligasi Rp 1 triliun pada semester I-2013.
Kepala Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha PNM, Arief Mulyadi, mengatakan, dana hasil penerbitan obligasi itu akan digunakan untuk pembiayaan kepada usaha mikro kecil (UMK). Rencana penerbitan surat utang ini harus lebih dulu mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham rencana kerja dan anggaran perusahaan (RUPS RKAP).
Analis obligasi NC Securities, I Made Adi Saputra memprediksi, obligasi PNM berpotensi menarik dana dari investor perbankan, dana pensiun dan aset manajemen. "Peringkat perusahaan yang baik membuat investor tertarik," ujar Made, kemarin.
Dia menduga, indikasi kupon akan berkisar 8% - 8,5% untuk obligasi bertenor tiga tahun. Apabila bertenor lima tahun, diperkirakan indikasi kupon yang ditawarkan sekitar 8,25% hingga 9%.
Arief menyatakan, penerbitan obligasi PNM sebesar Rp 500 miliar pada tahun ini mengalami kelebihan permintaan hingga lebih dari dua kali lipat. Itu yang membuat PNM optimistis untuk kembali menerbitkan surat utang baru dengan nilai dua kali lipat dari obligasi sebelumnya.
Selain dari obligasi, PNM juga akan memenuhi kebutuhan pendanaan dengan penerbitan reksadana penyertaan terbatas (RDPT) oleh PNM Investment Management, anak usaha PNM. Nilai RDPT itu sekitar Rp 300 miliar-
Rp 500 miliar. Aset dasar RDPT itu adalah surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) yang diterbitkan PNM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News