kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Obligasi masih idola pendanaan bagi korporasi


Kamis, 28 April 2016 / 23:01 WIB
Obligasi masih idola pendanaan bagi korporasi


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Meskipun BI rate telah turun ke level 6,75%, alternatif pendanaan lewat perbankan dinilai belum menarik semester I ini. Pasalnya, bunga kredit masih di atas 10% saat ini.

Norico Gaman, Kepala Riset BNI Sekuritas mengatakan, pendanaan yang paling prospektif paruh pertama tahun ini adalah lewat intrumen obligasi. Sebab biaya untuk pendanaan lewat intrumen ini masih lebih murah dari perbankan. "Bunga obligasi saat ini masih single digit," jelasnya pada KONTAN, Kamis (28/4).

Oleh karena itu, dia menilai perusahaan akan lebih memilih menerbitkan obligasi sebagai sumber pendanaan di semester I ini karena bebannya paling murah.

Sebagian besar perbankan belum mau menurunkan suku bunga kredit ke korporasi. Hanya kredit bunga untuk penyaluran kredit mikro saja yang sudah mulai turun karena dorongan dari pemerintah. Menurutnya, perbankan masih butuh waktu untuk mengakselerasi penurunan BI Rate ke suku bunga kredit.

Sementara pendanaan lewat pasar moda di paruh pertama tahun ini dinilai belum cukup bagus meskipun kondisi pasar modal bergerak positif. Kondisi pasar modal memang terus mengalami perbaikan, namun likuiditas pasar belum cukup bagus.

Namun, Norico mengatakan pada semester II mendatang pendanaan di pasar modal baik melalui right issue maupun IPO akan lebih menarik dibanding dengan instrumen lainnya. Pasalnya, prospek pasar saham semakin positif. "Kalau IHSG telah mencapai level 5.000 maka volume likuiditas di pasar akan semakin lebar," ujarnya.

Norico melihat tahun ini tidak ada potensi terjadinya istilah sell on may and go away seperti yang biasa terjadi tahun-tahun sebelumnya. Perkiraannya, IHSG hingga akhir tahun akan mencapai level Rp 5.450. Level bottom tahun ini bisa mencapai 4.600, masih ada potensi koreksi namun prospek positifnya lebih besar karena kondisi fundamentalnya cukup bagus.

Hanya saja perlu diingat juga, prospek pendanaan di pasar modal dengan refinancing utang tidak akan terlalu positif. Prospeknya bagus jika dilakukan mendanai kebutuhan ekpansi yang bisa mendorong pertumbuhan bisnis di masa depan. Kalau tujuannya refinancing tidak bisa memberikan nilai tambah bagi perusahaan sehingga kurang menarik bagi investor.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×