kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Obligasi korporasi semakin menarik


Rabu, 10 Februari 2016 / 08:40 WIB
Obligasi korporasi semakin menarik


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pasar obligasi korporasi sepanjang Januari 2016 menunjukkan kinerja positif. Data Indonesia Bond Pricing (IBPA) mencatat, INDOBeXC-Effective Yield, yang mencerminkan tingkat yield obligasi korporasi, menurun 0,42 poin dari level 10,56% di akhir Desember 2015 ke 10,13% di akhir Januari 2016.

Rata-rata yield obligasi bertenor pendek, yakni 1 - 4 tahun turun paling tajam, yakni 57,45 basis poin month on month (mom) dari 11,33% ke 10,76%. Tenor menengah lima sampai tujuh tahun turun 48,48 basis poin dari 12,11% ke 11,63% di periode sama.

Adapun obligasi korporasi bertenor panjang, sekitar 8-10 tahun, turun 39,45 basis poin (mom). Yield kelompok obligasi ini turun dari 12,27% ke 11,87% di akhir Januari 2016. Berdasarkan kelompok rating, rata-rata yield obligasi korporasi dengan rating BBB turun 41,93 basis poin (mom) dari level 14,15% ke 13,73% .

Rating A turun 53,78 basis poin dari 12% ke 11,46%. Kemudian rating AA turun 59,87 basis poin dari 10,89% ke level 10,29%. Adapun rating AAA turun 41,84 basis poin dari 10,36% menjadi 9,94%.

Ignatius Girendroheru, Direktur Utama IBPA, mengatakan, bullish-nya pasar obligasi ditopang stabilitas ekonomi dalam negeri, seperti inflasi 2015 di level 3,35% atau lebih rendah dari posisi akhir 2014 di level 8,36% dan terendah sejak 2009.

Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS stabil, dengan tren menguat di akhir bulan, yakni Rp 13.778-Rp 13.964 per dollar AS.

"Stabilitas makroekonomi semakin didorong kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan BI rate ke 7,25% pada pertengahan Januari 2016," ujar Ignatius, pekan lalu.

Di samping itu, pemerintah yang merilis paket kebijakan ekonomi Jilid IX menjadi sinyal positif bagi pasar sebagai bentuk komitmen pemerintah menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan dalam negeri.

Faktor domestik

Head of Fixed Income Indomitra Securities Maximilianus Nico Demus menambahkan, data ekonomi AS beberapa waktu lalu yang kurang baik mengakibatkan tertahannya ekspektasi suku bunga acuan The Fed.

Ditambah lagi, harga minyak mulai menguat, mendorong prospek ekonomi negara pengekspor komoditas seperti Indonesia. "Sehingga rupiah menguat," tutur dia. Di dalam negeri, produk domestik bruto (PDB) membaik, seiring digenjotnya belanja pemerintah.

Adapun analis Infovesta Utama Mark Prawirodidjojo menilai, stabilnya rupiah dan terjaganya inflasi memicu masuknya asing ke pasar obligasi Indonesia. "Kebijakan seperti penurunan BI rate serta penurunan harga premium dan solar ikut menopang kinerja obligasi," kata dia.

Mark memperkirakan, obligasi korporasi tahun ini bisa membagikan return 7%. Pertumbuhan pasar obligasi diprediksi ditopang kebijakan pemerintah.

"Terutama kebijakan yang dapat mencapai prediksi pertumbuhan ekonomi sesuai APBN, sebesar 5,3%, percepatan realisasi pembangunan infrastruktur serta kebijakan yang dapat meningkatkan daya beli masyarakat agar sektor riil bisa berkembang lebih baik," papar dia.

Menurut Nico, BI rate berpotensi kembali turun akibat laju inflasi yang rendah. Penurunan BI rate akan mendorong pasar obligasi. Sisi jelek Indonesia adalah masih didominasi faktor eksternal sehingga belum bisa bertumpu dengan keadaan domestik. "Tapi prospek tahun ini lebih baik dibandingkan 2015," tutur Nico.

Penurunan BI rate diprediksi dapat memberikan stimulus kepada dunia usaha. Para pelaku usaha mikro berpeluang tumbuh. "Apalagi kredit usaha rakyat (KUR) masih sedikit terserap," kata dia.

Dus, ekonomi akan tumbuh, sehingga berdampak positif ke pasar obligasi. Dengan penurunan BI rate, penerbitan obligasi korporasi bisa semakin ramai karena murahnya cost of fund.

Pasalnya, penurunan BI rate akan memicu melorotnya yield obligasi di pasar sekunder dan kupon kian menguncup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×