kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Obligasi korporasi capai Rp 46 triliun


Jumat, 08 Juni 2012 / 07:59 WIB
Obligasi korporasi capai Rp 46 triliun
ILUSTRASI. Pep Guardiola punya catatan buruk jumpa wasit final Liga Champions mendatang


Reporter: Wahyu Satriani, Anna Suci, Narita Indrastiti |

JAKARTA. Persaingan mencari pembeli obligasi dan sukuk korporasi semakin ketat. Nilai penerbitan obligasi dan sukuk korporasi baru di tahun ini diperkirakan menembus Rp 46 triliun. Nilai itu lebih besar daripada total emisi baru di tahun lalu yang mencapai
Rp 45,23 triliun.

Eddy Sugito, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), mengatakan, dalam catatan (pipeline) bursa, obligasi korporasi yang akan terbit hingga Agustus 2012 mencapai Rp 22 triliun. "Ini merupakan rekor," ujar dia, Kamis (7/6). BEI mencatat, hingga pekan lalu, total obligasi korporasi yang listing lebih dari Rp 24 triliun.

Banyaknya penerbitan baru ini meningkatkan persaingan pemberian kupon obligasi korporasi. Emiten kemungkinan berlomba-lomba memberikan risk premium demi menjaring investor. "Kupon yang ditawarkan mungkin bisa lebih tinggi. Selain kupon, emiten juga bersaing kualitas obligasi," ujar Mardi Sutanto, Direktur PT OSK Nusadana Securities Indonesia.

Mardi menambahkan, obligasi korporasi semakin menarik bagi investor, karena munculnya emiten di luar sektor keuangan yang selama ini menguasai pasar. Ini menarik karena investor bisa diversifikasi portofolio.

Selama semester I, OSK telah menangani emisi obligasi senilai Rp 8 triliun, lebih tinggi daripada tahun lalu, yang berkisar Rp 3 triliun-Rp 4 triliun. Mardi menuturkan, kenaikan itu juga dipicu oleh kondisi pasar obligasi yang positif sejak awal tahun ini.

Analis Obligasi, PT Mega Capital Indonesia, Ariawan, memprediksi, rata-rata risk premium kupon obligasi korporasi bisa naik 25-50 basis poin (bps) di kuartal III. "Kalau suplai banyak, kupon juga akan tinggi, untuk menarik investor," ujar dia.

Namun, dia menduga, kupon obligasi korporasi tidak jauh dari posisi saat ini, mengingat yield Surat Utang Negara (SUN) yang menjadi acuan, relatif stabil.

Return lebih tinggi

Pengamat obligasi, Imam MS, menduga, rata-rata kupon obligasi korporasi bisa terkerek 50-75 bps di kuartal III tahun ini. "Kenaikannya akan berbeda bergantung pada tenor dan rating obligasi yang akan diterbitkan," ujar dia.

Mengutip riset Mandiri Sekuritas, obligasi korporasi memberi return lebih besar daripada SUN dengan tenor sejenis, selama akhir 2011 hingga 11 April 2012. Obligasi berkelanjutan I Antam Tahap I tahun 2011 seri B bertenor 10 tahun, misalnya. Obligasi itu memberi return 8,7%, lebih tinggi daripada return SUN bertenor sama, FR0061, yang cuma 2,4%.

Lalu, obligasi I Bank CIMB Niaga tahun 2011 seri B bertenor 5 tahun memberi return 4,5%. Angka itu lebih tinggi daripada SUN bertenor sama, yaitu seri FR0060, yang hanya memberi return 2%. "Rekomendasi kami tahun ini, investor bisa mengejar obligasi korporasi yang memberi return paling optimal," ujar Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto. n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×