Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
PORT akan mempertahankan market share untuk bisa menjaga pertumbuhan volume. Pada saat bersamaan, PORT juga terus menggelar efisiensi seiring meroketnya harga bahan bakar dan energi yang bisa memberikan dampak signifikan.
Paul bilang, PORT bakal melakukan pergeseran sebagian alat yang sebelumnya menggunakan solar, akan diubah menjadi listrik. "Strategi kami memastikan tetap bisa mengontrol cost energi. Harga solar tidak bisa kami kontrol, tapi penggunaan solar bisa dikontrol," katanya.
Guna mendukung usahanya, PORT mengalokasikan belanja modal (capex) sekitar Rp 10 miliar. Alokasi capex terutama untuk peremajaan truk di dalam terminal peti kemas.
"Kalau memang dibutuhkan, kami bisa mereview lagi capex di tahun ini," tandas Paul.
Baca Juga: Nusantara Pelabuhan (PORT) Meraup Pendapatan Rp Rp 278,7 Miliar
Merujuk RTI Business, saham PORT naik 0,91% ke harga Rp 555 hingga pukul 14.20 WIB, Selasa (28/6). Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat pergerakan PORT masih volatile dan tergolong kecil dari sisi volume.
Ada tanda-tanda penguatan dari sisi indikator MACD dan Stochastic, meskipun belum begitu besar. "Selama PORT masih sanggup bertahan di atas 535 sebagai support, maka dapat untuk trading buy terlebih dulu," kata Herditya kepada Kontan.co.id, Selasa (28/6).
Sementara itu, Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo memandang sektor pelabuhan masih menarik secara bisnis, dan berpeluang mendorong kenaikan kinerja PORT.
Pelaku pasar pun bisa mulai mencermati pergerakan PORT yang saat ini masih berada pada fase sideways. Dapat dipertimbangkan untuk buy on weakness dengan support terdekat di Rp 535 dan resistance di area Rp 675.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News