kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nusantara Pelabuhan (PORT) Meraup Pendapatan Rp Rp 278,7 Miliar


Senin, 30 Mei 2022 / 14:31 WIB
Nusantara Pelabuhan (PORT) Meraup Pendapatan Rp Rp 278,7 Miliar
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT), emiten yang berfokus pada bisnis operator terminal peti kemas serta pengadaan dan pemeliharaan alat-alat pelabuhan, berhasil mengubah rugi menjadi laba di kuartal pertama 2022.

Laba bersih PORT hingga Maret 2022 tercatat sebesar Rp 5,6 miliar, dari yang sebelumnya PORT membukukan rugi bersih sebesar Rp 10,1 miliar pada kuartal pertama 2021. Selain itu, dari sisi pendapatan, PORT juga berhasil meraih pertumbuhan sekitar 4% menjadi Rp 278,7 miliar dari yang sebelumnya tercatat sebesar Rp 267 miliar di kuartal pertama 2021.

Direktur Utama PORT Paul Krisnadi mengatakan, aktivitas bongkar muat di terminal PORT masih stabil, bahkan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021 ada sedikit perbaikan di tahun ini. Sementara dari jasa layanan pemeliharaan juga mengalami peningkatan yang cukup mencapai 18% secara kuartalan (qoq).

Baca Juga: PORT Mengejar Pertumbuhan Kinerja 5% Tahun Ini

"Diharapkan hingga akhir tahun nanti kami dapat mempertahankan bahkan diharapkan dapat mencatatkan kinerja yang lebih baik," ungkap Paul, Senin (30/5).

Sebelumnya, dalam rangka mempersingkat waktu penyelesaian dokumentasi pengambilan dan pengiriman peti kemas ke pelabuhan, PORT telah memanfaatkan digitalisasi pelayanan di wilayah operasionalnya.

Melalui pemanfaatan teknologi dan digitalisasi tersebut, PORT dapat semakin mempersingkat waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian dokumentasi dengan pihak terkait termasuk Bea dan Cukai dan pembayaran biaya-biaya terkait.

Baca Juga: PORT membukukan pendapatan Rp1,3 triliun dan Laba Kotor Rp201 miliar di FY21

Lebih lanjut Paul menjelaskan bahwa optimalisasi dan digitalisasi bisnis sudah mulai diterapkan Perseroan dalam rangka untuk meningkatkan efisiensi industri terminal peti kemas dan logistik, sehingga dapat menyingkat waktu dan menyederhanakan proses. Dimana, dengan didukung oleh teknologi dan digitalisasi, saat ini dwelling time pada pelabuhan PORT secara umum tidak melebihi dari tiga hari.

“Kami akan terus meningkatkan pemanfaatan teknologi dan digitalisasi dalam kegiatan usaha PORT, baik secara bisnis maupun internal perusahaan. Hal ini sejalan dengan upaya kami dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi secara berkesinambungan,” tutup Paul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×