Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi
Pada 2018, data backlog untuk rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah masih mencapai 7,6 juta unit. Deddy menjelaskan pemerintah targetkan bisa mengurangi backlog tersebut hingga 5,4 juta rumah pada tahun 2019.
Selain itu, menurut Deddy rumah FLPP ini tujuannya bukan untuk investasi melainkan tempat menetap. Jadi Deddy menyatakan penjualan rumah ini tidak berpengaruh signifikan pada sektor properti yang sedang lesu.
Kemudian pemerintah juga telah memberikan target bagi para bank-bank penyalur kredit FLPP untuk menyalurkan kredit sebagaimana kuota yang telah
diberikan.
Salah satu proyek yang cukup dikenal yang dibangun di Karawang adalah Citra Kebun Mas (CKM) yang menjual beberapa jenis perumahan, pertama CKM I -FLPP, Saung Indah - Non FLPP, Saung Kebun - Non FLPP, dan Nusa Residence. Dari empat proyek ini sudah terjual dan dihuni kurang lebih 15.500 meter persegi dengan persediaan 933 unit.
Pada akhir tahun ini, Deddy menargetkan bisa menjual 40 rumah dari proyek Saung Indah yang baru diluncurkan pada Juli 2019. Lewat target penjualan ini, diharapkan bisa menopang penjualan hingga akhir 2019 ini.
Baca Juga: Nusantara Almazia mematok harga IPO antara Rp 200-Rp 220 per saham
Direktur Sinarmas Sekuritas Kerry Rusli menyatakan peluang bisnis rumah FLPP masih oke.
"Untuk bisnis Nusantara Almazia tidak bisa dibandingkan apple to apple dengan Sinarmas atau emiten properti menengah ke atas," jelasnya.
Kerry menjelaskan rumah yang banyak dijual oleh Nusantara Almazia diperuntukkan bagi masyarakat dengan gaji maksimal Rp 4 juta. Adapun sebagian biayanya untuk membeli rumah ini disubsidi pemerintah.
Jadi ada kualifikasi khusus bagi masyarakat yang ingin membeli. Bukan hanya dilihat dari gajinya saja, tapi juga belum memiliki rumah dan belum pernah menerima subsidi pemerintah.
Fasilitas yang diberikan ada hunian FLPP ini akan meringankan beban masyarakat untuk membeli rumah. Beberapa keringanan yang diberikan adalah DP ringan 1%-5% karena mendapatkan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM), bunga hanya 5% fixed selama 20 tahun. Adapun rumah yang dibeli juga bebas dari PPN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News