kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Nilai Tukar Rupiah Tertekan Pidato Hawkish The Fed


Rabu, 08 Maret 2023 / 21:57 WIB
Nilai Tukar Rupiah Tertekan Pidato Hawkish The Fed
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah ditutup melemah imbas sikap hawkish Federal Reserve. Dolar Amerika Serikat (AS).


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup melemah imbas sikap hawkish Federal Reserve. Dolar Amerika Serikat (AS) perkasa di hadapan sekeranjang mata uang termasuk rupiah.

Mengutip Bloomberg, hari ini Rabu (8/3), rupiah di pasar spot melemah 0,46% ke level Rp 15.437 per dolar AS. Sementara, rupiah di Jisdor Bank Indonesia (BI) melemah 0,59% ke level Rp 15.451 per dolar AS.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS mencapai level tertinggi tiga bulan terhadap sejumlah mata uang pada hari ini. Hal itu menyusul lonjakan imbal hasil US Treasury, setelah Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bahwa suku bunga kemungkinan akan naik lebih dari ekspektasi pasar.

Powell mengatakan dalam sebuah kesaksian di depan Kongres bahwa The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga lebih dari ekspektasi pasar, menyusul ketahanan ekonomi AS baru-baru ini. Pasar dengan cepat mulai memperkirakan peluang yang lebih besar untuk kenaikan 50 basis poin (bps) pada bulan Maret, naik dari ekspektasi sebelumnya untuk kenaikan 25 bps.

Imbal hasil Treasury AS juga melonjak dalam perdagangan semalam, dengan bias terhadap imbal hasil jangka pendek. Hal ini pada gilirannya menyebabkan pendalaman lebih lanjut pada kurva imbal hasil. Selisih antara imbal hasil dua tahun dan 10 tahun mendekati level terendah sejak Oktober.

Baca Juga: Investasi Emas Pilihan Terbaik untuk Melindungi Nilai Uang

"Komentar Powell muncul setelah inflasi yang lebih kuat dari perkiraan dan pembacaan pasar tenaga kerja untuk Januari menunjukkan bahwa Fed kemungkinan perlu memperketat kebijakan lebih lanjut untuk memastikan tren penurunan inflasi yang berkelanjutan," tulis Ibrahim dalam riset harian, Rabu (8/3).

Ibrahim bilang, fokus minggu ini sebagian besar tertuju pada aksi The Fed dan pasar tenaga kerja, dengan laporan Beige Book bank sentral tentang ekonomi yang akan dirilis pada hari Rabu. Data nonfarm payrolls untuk bulan Februari akan dirilis pada hari Jumat, di mana tanda-tanda kekuatan ekonomi memberi Fed lebih banyak ruang untuk terus menaikkan suku bunga.

"Kenaikan suku bunga telah memicu kekhawatiran akan perlambatan tajam ekonomi AS akhir tahun ini. Kurva hasil terbalik dianggap oleh pasar sebagai sinyal klasik bahwa pedagang memposisikan diri untuk potensi resesi," jelas Ibrahim.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia dalam Survei Konsumen melaporkan bahwa optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat pada Februari 2023. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Februari 2023 yang terjaga dalam zona optimis pada level 122,4. 

Baca Juga: Tengah Hari, Rupiah Melemah 0,54% ke Rp 15.450 Per Dolar AS, Rabu (8/3)

Meskipun IKK pada Februari 2023 sedikit menurun dibandingkan 123,0 pada bulan sebelumnya, namun tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan periode Februari 2022 sebesar 113,1. Survei Konsumen BI pada Februari 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat.

Menurut Ibrahim, terjaganya optimisme konsumen pada Februari 2023 didorong oleh meningkatnya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) terutama pada komponen Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dan Indeks Penghasilan Saat Ini.  Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini tercatat sebesar 112,4, sedikit lebih tinggi dari 112,1 pada bulan sebelumnya.  

Saat ini masing-masingnya tercatat sebesar 113,8 dan 118,5, lebih tinggi dari 112,1 dan 117,7 pada bulan sebelumnya. Sementara itu, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) tetap kuat serta masih pada area optimis sebesar 132,5, meskipun sedikit lebih rendah dari 133,9 pada Januari 2023.  

IEK terutama ditopang oleh Indeks Ekspektasi Penghasilan yang meningkat dibanding bulan sebelumnya, sebesar 138,0 pada Februari 2023, dari 137,9 pada Januari 2023. Pada Februari 2023, keyakinan konsumen terpantau tetap optimis pada seluruh kategori pengeluaran meski tidak setinggi bulan sebelumnya, terutama pada responden dengan pengeluaran Rp1 juta hingga Rp2 juta.  

Ibrahim memperkirakan rupiah di perdagangan besok Kamis (9/3), kemungkinan dibuka berfluktuasi tapi ditutup melemah pada rentang Rp. 15.420 per dolar AS-Rp. 15.500 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×