Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di hari perdagangan kedua berturut-turut. Senin (4/12) pukul 12.36 WIB, kurs rupiah spot berada di Rp 15.462 per dolar AS.
Kurs rupiah menguat 0,15% pada hari ini ketimbang posisi akhir pekan lalu. Pekan lalu, kurs rupiah ditutup pada Rp 15.485 per dolar AS. Dalam sepekan, kurs rupiah menguat 0,51% di periode 27 November-1 Desember.
Inflasi Indonesia bulan November mencapai 2,86% yang merupakan laju tercepat sejak Agustus dan lebih tinggi ketimbang estimasi. Inflasi inti meningkat 1,87%, lebih rendah ketimbang estimasi 1,90%.
Baca Juga: Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023: Perkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi
"Bank Indonesia (BI) kemungkinan kecil mengkhawatirkan kenaikan inflasi, tetapi pelonggaran kebijakan akan terus menunggu mengingkat inflasi berada di atas titik tengah kisaran target bank sentral," kata Tamara Mast Henderson, ekonom Bloomberg Economics dalam catatan.
Bloomberg Economics memperkirakan BI baru akan menurunkan suku bunga pada pertengahan tahun depan, kecuali ada tekanan pada nilai tukar rupiah.
Penguatan rupiah sejalan dengan mayoritas pergerakan mata uang Asia. Dolar Taiwan memimpin penguatan sebesar 0,40% terhadap dolar AS. Penguatan dolar Taiwan diikuti oleh pefo Filipina, ringgit Malaysia, rupiah, won Korea, yen Jepang, dan dolar Hong Kong.
Sementara yuan China, dolar Singapura, baht Thailand, dan rupee melemah terhadap the greenback.
Sementara indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia menguat ke 103,34 dari posisi kemarin 103,27.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News