Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 25,29% ke posisi 4.706,49 per Selasa (14/4). Secara year to date (ytd), rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah sebesar Rp 6,94 triliun dengan rata-rata volume transaksi harian 6,96 miliar saham.
Ini tak jauh berbeda dengan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Per 3 April 2020, rata-rata nilai transaksi harian di BEI sepanjang tahun ini hanya sebesar Rp 6,96 triliun. Jika dibandingkan dengan rata-rata nilai transaksi harian tahun sebelumnya, yakni per 5 April 2019 yang mencapai Rp 9,67 triliun, maka jumlah tersebut terkoreksi 28%.
Sementara itu, dengan menggunakan perbandingan waktu yang sama, rata-rata volume transaksi harian di BEI sepanjang 2020 merosot 49% menjadi 7,39 miliar saham. Padahal, rata-rata volume transaksi harian tahun sebelumnya adalah sebesar Rp 14,5 miliar saham.
Baca Juga: Menilik prospek saham-saham yang jadi buruan asing
Apabila dilihat setiap sektornya, maka seluruh sektor saham mencatatkan penurunan rata-rata nilai dan volume transaksi. Secara berurutan, berikut adalah sektor yang menorehkan penurunan rata-rata nilai transaksi harian terdalam:
1. Properti dan real estate
Rata-rata nilai transaksi harian sektor ini tergerus 55,3%, dari Rp 869,33 miliar pada tahun lalu menjadi Rp 388,48 miliar pada 2020. Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian anjlok 55,2%, dari 2,75 triliun saham menjadi 1,23 triliun unit.
2. Aneka industri
Rata-rata nilai transaksi sektor ini tergerus 48,5%, dari Rp 727,97 miliar pada tahun lalu menjadi Rp 375,06 miliar pada 2020. Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian anjlok 64,3%, dari 755,15 miliar saham menjadi 269,47 miliar unit.
3. Perdagangan
Rata-rata nilai transaksi sektor ini merosot 44,1%, dari Rp 1,51 triliun pada tahun lalu menjadi Rp 841,28 miliar pada 2020. Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian anjlok 67,6%, dari 4,54 triliun saham menjadi 1,47 triliun unit.
Baca Juga: Wall Street menguat meski laba emiten diramal turun
4. Pertanian
Rata-rata nilai transaksi sektor ini merosot 43,7%, dari Rp 171,74 miliar pada tahun lalu menjadi Rp 96,71 miliar pada 2020. Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian turun 15,1%, dari 207,22 miliar saham menjadi 175,91 miliar unit.
5. Pertambangan
Rata-rata nilai transaksi sektor ini merosot 38,9%, dari Rp 863,01 miliar pada tahun lalu menjadi Rp 526,93 miliar pada 2020. Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian berkurang 7,8%, dari 1,28 triliun saham menjadi 1,18 triliun unit.
6. Industri dasar
Rata-rata nilai transaksi sektor ini merosot 37,2%, dari Rp 894,64 miliar pada tahun lalu menjadi Rp 561,69 miliar pada 2020. Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian turun 33,8%, dari 695,51 miliar saham menjadi 460,32 miliar unit.
Baca Juga: Dana kelolaan reksadana saham dan pasar uang jatuh paling dalam
7. Infrastruktur
Rata-rata nilai transaksi sektor ini turun 25,1%, dari Rp 1,19 triliun pada tahun lalu menjadi Rp 887,76 miliar pada 2020. Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian anjlok 50,9%, dari 1,8 triliun saham menjadi 882,03 miliar unit.
8. Industri konsumsi
Rata-rata nilai transaksi sektor ini turun 19%, dari Rp 793,61 miliar pada tahun lalu menjadi Rp 642,88 miliar pada 2020. Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian anjlok 65,9% , dari 974,17 miliar saham menjadi 332,01 miliar unit.
9. Keuangan
Rata-rata nilai transaksi sektor ini berkurang 0,4%, dari Rp 2,63 triliun pada tahun lalu menjadi Rp 2,62 triliun pada 2020. Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian merosot 36,7%, dari 1,28 triliun saham menjadi 812,64 miliar unit.
Baca Juga: Penguatan rupiah terhenti setelah BI menahan suku bunga acuan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News