Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Edy Can
JAKARTA. Transaksi pasar saham domestik kian ramai. Ini terlihat dari rerata nilai transaksi harian yang masih dalam tren naik meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak volatile.
Pada perdagangan Jumat (30/5) nilai transaksi mencapai Rp 9,9 triliun. Jika direrata dari awal tahun, nilai transaksi harian sudah menyentuh Rp 6,2 triliun. Jumlah itu meningkat dibandingkan rata-rata nilai transaksi harian di awal tahun ini yang sekitar Rp 4 triliun-Rp 5 triliun. Sementara rata-rata volume tercatat sebesar 4,92 miliar saham.
Bursa Efek Indonesia (BEI) masih optimistis hingga akhir tahun, rerata nilai transaksi harian bisa menyentuh Rp 7 triliun, atau naik dibandingkan transaksi harian di tahun lalu yang sebesar Rp 6,2 triliun.
Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan, likuiditas di bursa makin membaik dan investor makin aktif bertransaksi di pasar modal. "Dari bulan ke bulan, nilai transaksi harian masih in line dengan harapan, likuiditas membaik," ujar Ito di kantornya, Jumat (30/5).
Ito mengklaim, kebijakan baru BEI soal perdagangan bursa mulai menuai dampak positif. Di awal tahun, BEI menurunkan satuan lot saham dan fraksi harga. "Ada dampak yang bagus terlihat dari volume dan nilai transaksi," katanya.
Analis Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih mengatakan, volume transaksi memang cenderung meningkat. "Apalagi setelah lot saham dikurangi, investor ritel pun bisa makin aktif setelah menggenggam saham-saham blue chip," ujarnya.
Ito juga bilang, likuiditas bisa makin membaik dengan adanya peraturan wajib public float sebesar 7,5% bagi emiten. Kehadiran emiten-emiten baru juga diharapkan turut mendorong kenaikan nilai rata-rata transaksi harian.
Tahun ini, BEI menargetkan bisa menjaring 30 perusahaan baru yang melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO). Hingga saat ini, sudah ada 11 perusahaan yang mencatatkan diri di BEI.
Memasuki momentum pemilihan presiden dan Piala Dunia 2014 mendatang, Alfatih menilai nilai transaksi harian bakal terpengaruh. Menurutnya, pasar akan lebih berhati-hati dalam bertransaksi sehingga volume akan mengecil.
Namun, dia mengatakan Pemilu bisa membawa angin segar ke pasar. Investor asing bakal kembali masuk meramaikan pasar. "Ada beberapa bulan yang volumenya di bawah rata-rata dan akan dikompensasi dengan volume transaksi yang tinggi dari kepastian pilpres," ujarnya.
Dia juga optimis, di akhir tahun, nilai transaksi harian bisa menembus Rp 7 triliun. Dari transaksi tersebut, Alfatih yakin IHSG bisa ditutup di level 5.000-5.200 di akhir tahun.
Kiswoyo Adi Joe, Managing Partner Investa Saran Mandiri mengatakan, jika pasar dalam kondisi normal, rerata transaksi harian mencapai Rp 5 triliun per hari. Namun masih ada gejolak naik-turun menjelang Puasa dan Lebaran. Dia bilang, dampak kebijakan BEI terutama soal free float kemungkinan baru akan berdampak pada volume transaksi di kuartal III mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News