kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nikkei Terjun Saat Hang Seng Melesat, Intip Penggerak Bursa Asia di Awal Pekan


Senin, 11 Maret 2024 / 18:51 WIB
Nikkei Terjun Saat Hang Seng Melesat, Intip Penggerak Bursa Asia di Awal Pekan
ILUSTRASI. Bursa Asia bergerak bervariasi di awal pekan ini.


Reporter: Muhammad Musa | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bursa Asia bergerak bervariasi di awal pekan ini. Indeks saham di Asia ditutup cenderung beragam sembari menantikan rilis dot plot Federal Reserve pada bulan Maret ini.

Senin (11/3), Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 2,19%. Kospi turun 0,77%. Straits Times di Singapura turun 0,28%. PSEi Filipina terjun 1,01%. Indeks ASX 200 Australia turun 1,82%.

Sedangkan indeks acuan Shanghai menguat 0,74%. Hang Seng melesat 1,43%. FTSE Malaysia menguat 0,31%. Adapun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) libur hingga esok.

Senior Investment Information dan Senior Technical Analyst Miraae Asset Sekuritas Nafan Aji mengatakan, para pelaku pasar mengapresiasi komitmen The Fed untuk menerapkan kebijakan moneter longgar tahun ini. Di saat yang sama pasar juga masih menantikan Fed’s dot plot yang akan rilis pada bulan Maret ini.

“Mudah-mudahan sih tidak ada perubahan,” ujar Nafan. Adapun secara regional, Nafan menilai kinerja laporan keuangan emiten-emiten secara umum cenderung membaik.

Baca Juga: Antisipasi Profit Taking, Begini Proyeksi Pergerakan Bursa Asia Pekan Ini

Philip Sekuritas Indonesia menyebutkan bahwa ekspektasi atas penurunan suku bunga AS di bulan Juni semakin besar setelah ketua bank sentral AS Federal Reserve Jerome Powell memberitahu Kongres AS bahwa perang melawan inflasi masih terus berlangsung. Ketahanan ekonomi AS masih kuat serta kebijakan moneter akan segera dilonggarkan.

Dari Tiongkok, impor minyak mentah naik 5,1% YoY di dua bulan pertama tahun 2024. Sementara konsumsi BBM India bertambah 5,7% YoY di bulan Februari di tengah bergairahnya aktivitas sektor manufaktur di negara konsumen minyak terbesar ketiga di dunia.

Dari sisi makeroekonomi, investor mencerna rilis data belanja rumah tangga (household spending) Jepang yang anjlok 6,3% di bulan Januari. Penurunan belanja rumah tangga ini lebih buruk daripada konsensus pasar yang memperkirakan penurunan 4,3% dan menyusul penurunan 2.5% YoY di bulan sebelumnya.

“Ini adalah penurunan belanja rumah tangga selama 10 bulan beruntun dan merupakan laju penurunan terbesar sejak Februari 2021,” Philip Sekuritas Indonesia dalam keterangan tertulis pada Jumat (8/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×