kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bursa Asia Melemah Pada Perdagangan Senin (11/3) Pagi


Senin, 11 Maret 2024 / 08:27 WIB
Bursa Asia Melemah Pada Perdagangan Senin (11/3) Pagi
ILUSTRASI. Mayoritas Bursa Asia melemah pada perdagangan Senin (11/3) pagi.. (Photo by Yoshio Tsunoda/AFLO)


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas Bursa Asia melemah pada perdagangan Senin (11/3) pagi. Pukul 08.20 WIB, indeks Nikkei 225 turun 925,52 poin atau 2,35% ke 3.8750,03, Hang Seng naik 62,78 poin atau 0,38% ke 16.414,17, Taiex turun 65,52 poin atau 0,37% ke 19.725,20, Kospi turun 8,49 poin atau 0,32% ke 2.671,86 ASX 200 turun 108,78 poin atau 1,39% ke 7.738,10, Straits Times turun 2,35 poin atau 0,10% ke 3.143,86 dan FTSE Malaysia naik 2,06 poin atau 0,13% ke 1.541,92.

Bursa Asia melemah karena investor menanti data inflasi yang akan dirilis pada Selasa besok. Laju inflasi AS diharapkan lanjut melandai sehingga memperkuat dorongan penurunan suku bunga The Fed.

Mengutip Bloomberg, angka indeks harga konsumen AS yang akan dirilis pada Selasa akan mendominasi laporan data ekonomi pekan ini. 

Baca Juga: Mayoritas Bursa Asia Menguat Pada Senin (4/3) Pagi

Dari Asia, pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal IV diperkirakan tumbuh ekspansif, sehingga mendukung ekspektasi bahwa Bank of Japan akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak tahun 2007 pada bulan ini.

Penurunan saham-saham di Jepang sebagian dipicu penguatan yen, yang biasanya menjadi penghambat bergerakan saham.

Mata uang yen menguat terhadap greenback pada awal perdagangan Senin, memperpanjang reli pekan lalu. 

Imbal hasil obligasi Jepang terus menguat, setelah laporan menyatakan bahwa BOJ sedang mempertimbangkan untuk membatalkan program pengendalian kurva imbal hasil.

"Mungkin Jepang akhirnya keluar dari pusaran deflasi ini, dan ini bisa berdampak besar pada aset Jepang," kata Paresh Upadhyaya, direktur strategi pendapatan tetap dan mata uang Amundi Asset Management seperti dikutip Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×