kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Nikel kian mahal, analis rekomendasikan empat saham ini


Selasa, 03 September 2019 / 04:35 WIB
Nikel kian mahal, analis rekomendasikan empat saham ini


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Kenaikan harga nikel diprediksi akan berimbas ke penjualan emiten di sektor nikel. Apalagi dengan adanya pelarangan ekspor bijih nikel. Harga nikel dalam periode waktu berjalan (ytd) telah naik 66,8% ke level US$ 17.900 per ton.

"Untuk pelarangan ekspor mentah cukup positif karena akan memberikan value added yang cukup tinggi ke emiten," jelas Analis Profindo Sekuritas Dimas W. P. Pratama, Senin (2/9).

Untuk itu, Dimas melihat pada semester dua ini, investor layak untuk memperhatikan saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO, anggota indeks Kompas100 ini), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM, anggota indeks Kompas100 ini), PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) dan PT Timah (persero) Tbk (TINS, anggota indeks Kompas100 ini). Alasannya karena valuasi keempat saham tersebut masih murah. 

Sejak awal tahun hingga hari ini, harga keempat saham tersebut naik cukup tinggi. Harga saham saham ANTM naik 52,94% ke level Rp 1.170. Disusul oleh TINS yang pada penutupan pasar berhenti di Rp 1.110 atau naik 47,02% ytd.

Baca Juga: Kementerian ESDM: Hasil ekspor nikel tak cukup untuk bangun smelter

Kemudian INCO  naik 21,78% ytd ke level Rp 3.970. Sedangkan DKFT turun 7,84% ytd ke level Rp 282 namun dalam enam bulan terakhir saham emiten ini naik hingga 12,8%.

Dari sisi valuasi, price earning ratio (PER) DKFT tercatat 14,1 kali dengan price book value ratio (PBVR) sebesar 1,46 kali. Sementara itu PER ANTM tercatat 40,34 kali dengan PBVR 1,41 kali. 

Sedangkan untuk INCO, PER perusahaan ini tercatat negatif 53,27 kali dengan PBVR 1,5 kali. Terakhir, TINS memiliki PER 6,85kali dan PBVR sebesar 1,19 kali.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×