kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

NH Korindo: Pendapatan TLKM berpotensi naik, laba tahun ini bisa tergerus


Minggu, 14 Oktober 2018 / 11:02 WIB
NH Korindo: Pendapatan TLKM berpotensi naik, laba tahun ini bisa tergerus
ILUSTRASI. Logo Telkom Indonesia


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) tengah berupaya untuk meningkatkan kinerja di sisa tahun 2018 dan 2019 nanti. bisnis data masih akan menjadi penyumbang pendapatan terbesar Telkom seiring peningkatan porsinya yang makin besar.

Analis NH Korindo Sekuritas Selvi Ocktaviani menyatakan bahwa menghadapi masa transisi ke teknologi digital TLKM terus berupaya untuk menjaga stabilisasi pendapatan dari berbagai segmen seperti telepon, data, internet dan jasa IT.

"Adanya transisi ke teknologi digital turut mengubah struktur pendapatan perusahaan. Pada empat kuartal terakhir, kontribusi pendapatan dari segmen telepon konsisten turun menjadi 33,9%, 31,5%, 30%, dan 28,1%. Sementara itu, kontribusi pendapatan segmen data, internet, dan jasa IT tercatat naik menjadi 46,5%, 41,3%, 49,5%, dan 52,5%," terangnya dalam riset, Selasa (9/10).

Ia melanjutkan, karena menyadari transisi ini, maka TLKM terus berinvestasi membangun infrastruktur seperti Satelit Merah Putih, sistem kabel bawah laut Indonesia Global Gateaway (ICG) dan 14.978 BTS (+20% y-y) pada periode semester I 2018.

Selvi mengatakan ini menjadi salah satu strategi yang dilakukan TLKM untuk meningkatkan kinerjanya ke depan. "TLKM berharap investasi infrastruktur tersebut akan menyumbang pendapatan positif. Selain itu, TLKM juga menaikan harga paket data sebesar 4%-11%," tambahnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa transisi kontribusi pendapatan turut mengubah komposisi beban TLKM. Beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi (OM expense) pada kuartal II 2018 meningkat 19% yoy dan setara dengan 34% dari total pendapatan.

Transisi ini pun akan mengakibatkan EBITDA TLKM akan turun 1,4% yoy menjadi Rp 63,64 triliun pada akhir 2018. Margin EBITDA juga akan ikut turun dari 50,4% pada akhir tahun 2017 menjadi 47,2% pada akhir tahun 2018 ini.

Alhasil laba bersih juga akan ikut turun 6% yoy di akhir tahun ini menjadi Rp 20,82 triliun. Sedangkan dari sisi pendapatan diprediksi masih akan naik 5,% yoy menjadi Rp 134,80 triliun pada akhir tahun 2018.

Selanjutnya dari sisi saham, Selvi memprediksi bahwa TLKM akan tetap mampu bertumbuh apabila pertumbuhan bisnis digital mampu mengimbangi penurunan pendapatan bisnis legacy (suara dan pesan singkat) TLKM.

"Kami menggunakan estimasi forward P/E sebesar 17,3 kali untuk memperoleh target harga pada Desember 2019. Target harga ini mengimplikasikan P/E di akhir 2019 sebesar 19,1 kali. Sedangkan, P/E di akhir 2018 sebesar 16,7 kali," pungkasnya.

Maka ia merekomendasikan untuk membeli saham TLKM dengan target harga hingga akhir 2019 di level Rp 4.700 per saham.Jumat (12/10), harga saham TLKM berada di level rp 3.680 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×