Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 232,31 miliar di seluruh pasar pada Jumat (20/5). Meski demikian, jika dilihat dalam jangka waktu sepekan investor asing sudah mencatatkan net sell sebesar Rp 2,44 triliun di seluruh pasar.
Beberapa saham yang banyak dilepas asing merupakan saham big caps. Adapun saham yang paling banyak dijual investor asing dalam sepekan adalah:
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 632,6 miliar
- PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 438,4 miliar
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 290,9 miliar
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 269,2 miliar
- PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) Rp 215,9 miliar
- PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) Rp 208,4 miliar
- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rp 189,1 miliar
- PT Allo Bank Indonesia TBk (BBHI) Rp 178,6 miliar
- PT Bank Jago TBk (ARTO) Rp 169,7 miliar
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Rp 157,8 miliar
Baca Juga: IHSG Menguat 4,85% Sepekan, Katalis Ini yang Menopang
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis mengatakan, penjualan saham-saham tersebut oleh investor asing karena memiliki bobot yang cukup besar pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Terlebih saat terjadi kenaikan pada IHSG, investor asing terus mencatatkan net buy pada saham-saham big caps.
"Maka dari itu, ketika terjadi penurunan pada indeks, saham-saham big caps cenderung dijual oleh asing, terlebih saham-saham tersebut sudah naik signifikan," ujar dia kepada Kontan.co.id, Jumat (20/5).
Azis memandang, prospek saham-saham yang dilepas investor asing masih cukup menarik. Apalagi saham-saham dari sektor perbankan dan komoditas yang masih memiliki prospek yang positif.
Baca Juga: Tekanan Eksternal Memicu Pelemahan Rupiah 0,21% Dalam Sepekan
Dari segi fundamental, dia juga menilai saham-saham yang banyak dijual investor asing ini memiliki fundamental yang baik seperti sektor perbankan, dimana saat ini industri perbankan sedang mengalami pemulihan. Menurut Azis, hal ini didorong oleh pulihnya mobilitas masyarakat sehingga membuat penyaluran kredit bertumbuh.
Sementara pada sektor komoditas, Azis menjelaskan ketidakpastian global masih dapat mendorong kenaikan harga komoditas, jadi dapat mempengaruhi kinerja dari saham-saham komoditas.
Arus dana asing masih memungkinkan adanya outflow, sejalan dengan prediksi kenaikan pada suku bunga The Fed yang kemungkinan naik karena inflasi yang tinggi.
Baca Juga: IHSG Naik 4,85% Sepekan Hingga Jumat (20/5)
Dari jajaran saham-saham yang banyak dijual asing, Azis merekomendasikan buy pada TLKM, BMRI, BBCA, BBRI, PTBA, INDY, dan MDKA dengan masih memiliki potensi kenaikan 15%-20%.
Dia menambahkan, secara valuasi saham-saham tersebut masih terbilang undervalued, terlebih lagi seiring dengan membaiknya kinerja masing-masing emiten yang akan membuat valuasi terlihat murah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News