kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.946.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.541   0,00   0,00%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Net sell asing Rp 262,9 M, IHSG memerah di sesi I


Senin, 16 November 2015 / 12:17 WIB
Net sell asing Rp 262,9 M, IHSG memerah di sesi I


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu bangkit dari zona merah di sesi I perdagangan Senin (16/11). Mengacu data RTI menunjukkan indeks terkoreksi 0,95% atau 42,55 poin ke level 4.430,28 pukul 12.00 WIB. 

Tercatat 177 saham bergerak turun, 56 saham bergerak naik, dan 59 saham stagnan. Perdagangan di sesi I melibatkan 1,70 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,87 triliun. 

Seluruh indeks sektoral memerah. Sektor aneka industri memimpin pelemahan 10 indeks sektoral yakni turun 2,17%. 

Sementara itu, aksi jual asing pasar reguler Rp 270,918 miliar. Sedangkan keseluruhan mencapai Rp 262,953 miliar.

Saham-saham yang masuk jajaran top losers LQ45 antara lain: PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 5,49% ke Rp 6.025%, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) turun 5,23% ke Rp 815, dan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) turun 3,06% ke Rp 8.725.

Sedangkan, saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain: PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik 2,53% ke Rp 48.700, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) naik 2,22% ke Rp 1.150, dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI0 naik 1,11% ke Rp 18.250.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan bahwa indeks BEI bergerak melemah sering dengan pelaku pasar asing yang kembali melakukan aksi lepas saham di tengah peluang bank sentral Amerika Serikat(The Fed) untuk menaikkan suku bunga acuannya.

"Kondisi pergerakan IHSG BEI saat ini belum lepas dari fase konsolidasi yang masih diwarnai oleh aliran dana asing yang keluar atau 'capital outflow', hal itu menjadi salah satu faktor pemberat untuk IHSG," kata William Surya Wijaya dikutip dari Antara.

Secara teknikal, lanjut dia, jika indeks BEI gagal menuju level 4.558 poin maka potensi mengalami tekanan dalam jangka pendek ini cukup terbuka. Diharapkan sentimen dari dalam negeri yang relatif terbilang positif menahan pelemahan lebih dalam.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menambahkan bahwa sentimen negatif dari teror Paris dapat mempengaruhi pasar saham global, pemodal sebaiknya tetap berhati-hati dalam melakukan posisi beli.

"IHSG sebenarnya relatif dapat bertahan terhadap sentimen negatif dari aksi teror seperti itu. Akan tetapi, karena pengaruhnya ke pasar saham eksternal, potensi koreksi cukup terbuka," kata Satrio Utomo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×