kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Net buy asing Rp 11,11 triliun, investor bisa cermati saham-saham yang diburu asing


Jumat, 29 Januari 2021 / 20:04 WIB
Net buy asing Rp 11,11 triliun, investor bisa cermati saham-saham yang diburu asing
ILUSTRASI. Net buy investor asing menyentuh Rp 11,11 triliun sejak awal tahun 2021 hingga penutupan perdagangan hari, Jumat (29/1).


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Tidak jauh berbeda, Senior Vice President Research Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial mengungkapkan, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan akumulasi. Sebab, IHSG tengah melakukan penyesuaian valuasi sehingga PER menjadi lebih masuk akal. "Sekarang menjadi 13 kali hingga 14 kali dari yang sebelumnya di awal Januari mencapai 16,5 kali," jelas Janson kepada Kontan.co.id, Jumat (29/1).

Oleh karenanya, di saat seperti ini investor bisa akumulasi buy on weakness atau beli saat harga turun saham-saham yang dilirik asing. Investor bisa buy on weakness BBRI di harga Rp 4.250 dengan target harga Rp 4900, BMRI bisa buy on weakness di Rp 6.200 dengan target harga Rp 7.100, dan TLKM bisa buy on weakness di Rp 29.000 dengan target harga Rp 37.000 per saham. 

Janson mengungkapkan, saham emiten-emiten tersebut cenderung dilirik asing karena memiliki kapitalisasi pasar yang besar. Di sisi lain, emiten-emiten itu cenderung adaptif dan cekatan menghadapi era digitalisasi. Sementara, di kuartal ketiga 2020 emiten yang diminati asing itu cenderung mampu menunjukkan peningkatan secara kuartalan. 

Baca Juga: Ini sejumlah sentimen yang bikin IHSG anjlok 7,05% dalam sepekan

Asal tau saja selain tiga saham sektor perbankan, PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) juga mencatatkan net buy yang besar, bahkan di atas Rp 1 triliun. Sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan hari ini, ASII membukukan net buy Rp 1,2 triliun, sementara TLKM membukukan net buy Rp 1,1 triliun. "Dan kelima emiten tersebut juga mengalami kenaikan bobot di ETF EIDO yang artinya asing tetap buying," imbuh Janson. 

Menurut Janson, net buy investor asing masih akan berlanjut selama bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed) mempertahankan program pembelian aset atau quantitative easing US$ 120 miliar per bulan, serta kebijakan bunga yang rendah di level 0%. 

"Membuat balance sheet The Fed membengkak hingga US$ 7,5 triliun. Ini yang membuat dolar AS terdepresiasi terhadap pasar negara berkembang," imbuh Janson. 

Baca Juga: IHSG turun total 8,82% dalam tujuh hari, hanya melemah 1,95% dalam sebulan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×