Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Posisi rupiah masih tertekan pada transaksi siang ini (4/8). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 12.58 WIB, nilai tukar mata uang rupiah di pasar spot melemah 1,4% menjadi 11.740 per dollar AS dari posisi 25 Juli lalu.
Sementara, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah melemah 1,3% menjadi 11.747 dari posisi 25 Juli sebesar 11.591 per dollar AS.
Pelemahan rupiah juga terjadi di pasar non deliverable forwards (NDF) sebesar 1,5% pada periode yang sama. Siang ini, posisi rupiah di pasar NDF berada di level 11.812 per dollar AS.
Pelemahan rupiah terkait dengan data neraca perdagangan Indonesia yang dirilis hari ini yang kembali menunjukkan defisit. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan adanya defisit neraca dagang Juni 2014 sebesar US$ 305,1 juta. Defisit terjadi karena nilai ekspor pada bulan tersebut hanya sebesar US$ 15,42 miliar, sedangkan nilai impor sebesar US$ 15,72 miliar.
Menurut Kepala BPS Suryamin, defisit neraca perdagangan Juni 2014 disebabkan karena defisit minyak dan gas (migas) yang mencapai US$ 604,3 juta.
"Kami memprediksi defisit neraca perdagangan akan turun dalam beberapa bulan ke depan, namun masih akan terjadi. Bank Indonesia akan membiarkan rupiah melemah dan mempertahankan pengetatan kebijakan untuk memperbaiki neraca perdagangan," jelas Hapiz Azi, ekonom PT Trimegah Securities di Jakarta kepada Bloomberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News