Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Siang ini (1/4), posisi rupiah menguat ke level tertinggi dalam dua pekan terakhir. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 13.26 WIB, rupiah menguat 0,7% dari posisi 28 Maret lalu menjadi 11.278 per dollar AS.
Bahkan, pada transaksi sebelumnya, nilai tukar rupiah mencapai 11.263 per dollar AS yang merupakan level paling perkasa sejak 17 Maret lalu.
Penguatan rupiah terkerek oleh data biro pusat statistik yang menunjukkan terjadinya surplus neraca perdagangan, melampaui estimasi ekonom. BPS mencatat, surplus neraca dagang Februari sebesar US$ 785,3 juta.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, kinerja ekspor pada bulan Februari 2014 sebesar US$ 14,57 miliar atau naik 0,68% dibanding Januari 2014. Sedangkan kinerja impor turun 7,58% dibanding Januari 2014 sehingga pada Februari impor tercatat US$ 13,79 miliar.
Neraca dagang Februari yang positif ditopang oleh surplus neraca non migas sebesar US$ 1,58 miliar. Untuk neraca migasnya sendiri masih mencatat defisit sebesar US$ 797,4 juta.
"Kian membaiknya perekonomian global menyokong tingkat ekspor Indonesia di tengah adanya larangan bijih mineral. Jika pengetatan kebijakan moneter dipertahankan dan penguatan rupiah dijaga agar tidak terlalu besar, maka dalam beberapa bulan ke depan kita akan melihat neraca dagang akan terus mencatat surplus," jelas Damhuri Nasution, ekonom PT Danareksa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News