Reporter: Nathania Pessak | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Sempat meyentuh level tertinggi di awal pekan lalu, rupiah kemudian terus bergerak melemah dalam sepekan terakhir. Analis pun masih memprediksi rupiah akan bertahan di posisinya sekarang.
Mengutip Bloomberg, Jumat (15/9) di pasar spot mata uang Garuda menguat 0,08% ke level Rp 13.240 per dollar Amerika Serikat (AS). Sementara, kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan rupiah terdepresiasi 0,17% ke level Rp 13.261 per dollar AS.
Research & Analyst Asia Tradepoint Futures Andri Hardianto menyebut, rupiah masih akan terpapar pengaruh dari eksternal dan harga komoditas. "Karena di pekan ini pasar menanti rapat FOMC yang dilaksanakan pada Rabu (20/9), serta harga komoditas ini apakah masih akan lanjut koreksi," jelas Andri.
Ia melihat, sejatinya nilai tukar rupiah saat ini sudah berada di level aman, yakni di rentang Rp 13.150 - Rp 13.300 per dollar AS. "Kestabilan ini membuat nilai ekspor kita tercatat meningkat, BI juga masih menjaga rupiah di nilai fundamental," timpal Andri.
Sementara, Analis Pasar Uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto bilang, Senin (18/9) ada kecenderungan dollar AS akan rebound. "Setelah mengalami pelemahan yang cukup dalam selama beberapa waktu, dollar AS akan kembali berbalik menguat terutama terhadap yen," kata Rully.
Namun demikian, Rully tetap memprediksi rupiah masih akan stabil di rentang Rp 13.230 - Rp 13.270 per dollar AS. "Jumat kemarin rilis data neraca dagang cukup bagus, ini menjadi penopang rupiah secara fundamental," imbuhnya.
Sedang proyeksi Andri rupiah juga masih akan bergerak stabil di kisaran Rp 13.230 - Rp 13.270 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News