kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

NELY tambah kapal untuk genjot omzet


Sabtu, 17 November 2012 / 06:58 WIB
ILUSTRASI. katalog promo Tupperware Agustus 2021. Promo gajian, katalog promo Tupperware Agustus 2021 tawarkan diskon & gratisan produk


Reporter: Surtan PH Siahaan | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Nasib emiten pelayaran yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tak terlalu bagus. Toh, itu tak memudarkan keinginan PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk melantai di BEI. Emiten yang menyandang kode NELY resmi mencatatkan saham pada 11 Oktober 2012.

NELY mempunyai dua segmen usaha. Pertama, jasa penyewaan kapal dan konsultan pelayaran. Kedua, jasa pemeliharaan dan perbaikan kapal.
Porsi pendapatan NELY banyak disumbang dari bisnis penyewaan kapal dan konsultan pelayaran. Tahun lalu, dari bisnis ini menyumbang 91,76% atau Rp 171,2 miliar pendapatan NELI. Total pendapatan NELI di 2011 sendiri mencapai Rp 186,6 miliar. Sementara, sisanya 8,24% berasal dari lini usaha perbaikan dan pemeliharaan kapal.

Komposisi tersebut masih berlanjut sampai tahun ini. Porsi pendapatan NELY per September 2012, kontribusi dari penyewaan kapal dan konsultan mencapai Rp 132 miliar atau 82,24% dari total pendapatan. Adapun total pendapatan NELY di kuartal III-2012 naik 21,5% menjadi Rp 160,5 miliar year-on-year (yoy).

Peningkatan pendapatan NELY juga diimbangi dengan laba bersih yang tumbuh 12,64% yoy menjadi Rp 48,1 miliar. Sampai akhir tahun, Pelayaran Nelly berharap, pendapatan bisa meningkat 11,11% menjadi Rp 190 miliar dari tahun lalu.

Presiden Direktur PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk, Tjahja Tjugiarto, menargetkan, untuk jangka panjang NELY akan menjadi perusahaan angkutan laut terpadu. "Setelah stabil menjalankan usaha angkutan bak/logistik, kami berniat masuk ke angkutan penumpang yang potensi keuntungannya tinggi," paparnya, Jumat (16/11).

Tambah kapal baru

Karena itu, emiten pelayaran ini gencar membeli kapal baru. Rencananya, mereka akan membeli 12 set kapal tunda (tugboat) dan kapal tongkang.
Icuk mengatakan, dana penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO), sebanyak 80% akan digunakan membeli kapal. Sedangkan, sisanya untuk modal kerja.

Saat penawaran saham perdana, NELY melepas 350 juta saham atau 14,89% dari total jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 2,35 miliar saham. Dengan harga Rp 168 per saham, pada aksi korporasi tersebut, Pelayaran Nelly mendapatkan dana segar sebanyak Rp 58,8 miliar.

Icuk bilang, kapal baru NELY tersebut akan datang dalam dua tahap. Tahap pertama akan dikirim di tahun 2013, yaitu sebanyak enam kapal tunda dan kapal tongkang. Sisanya, sebanyak enam kapal akan datang di 2014. Saat ini, Pelayaran Nelly telah memiliki 31 tugboat dan 38 kapal tongkang.

Icuk optimistis, jika kontribusi kapal baru sudah bisa dirasakan maka pendapatan perusahaan juga akan meningkat. Manajemen pun yakin, laba bersih NELY bakal mencapai Rp 79,3 miliar di tahun depan.

Perusahaan yang didirikan pada tahun 1977 semula adalah produsen lem untuk industri pengolahan kayu lapis. Namun kemudian, perusahaan ini mulai memperluas bisnisnya menjadi pengolahan kayu dan pengangkutan kayu bulat di tahun 1978.

Saat itu, perusahaan yang sebelumnya bernama PT Nelly Dwi Putri Chemical ini memasok kebutuhan PT Panca Usaha Palopo Plywood di Palopo, Sulawesi Selatan. Bisnis transportasi laut yang cukup menjanjikan membuat perusahaan ini pada tahun 1984 memutuskan fokus di satu bidang usaha yaitu pelayaran.

Kemudian di 2007, NELY mulai mengembangkan sayap dengan melayani pengangkutan berbagai macam barang, seperti hasil tambang dan alat konstruksi. Jika sebelum tahun 2009, lingkup pelayaran yang dilayani masih wilayah dalam negeri, sejak saat itu operasi pelayaran perusahaan mencakup perairan internasional seperti Malaysia, Vietnam, Kamboja dan Filipina.

Saat ini, NELY memiliki kantor cabang di Jambi dan di Palopo dengan jumlah karyawan mencapai 65 orang dan 291 awak kapal.

Industri yang dilayani beragam dari industri perkayuan, batubara, batu split, pasir, nikel dan konstruksi. NELY merupakan satu satunya perusahaan pelayaran yang fokus pada jasa angkut laut untuk muatan kayu.

Perusahaan pelayaran lain cenderung menghindari bisnis ini karena prosedurnya lebih rumit. Jalur angkutan laut untuk industri kayu lebih sulit lantaran kapal harus masuk mendekati lokasi penebangan. Meski demikian, langkah ini justru menghasilkan keuntungan, saat harga komoditas industri lesu.

Pelanggan NELY diantaranya, PT Laju Dinamika Utama, anak Perusahaan dari PT Riau Andalan Pulp & Paper Tbk, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, PT PLN Batu Bara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×