kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nasib tembaga ditentukan China


Kamis, 16 Agustus 2012 / 06:02 WIB
Nasib tembaga ditentukan China
ILUSTRASI. Cek kode redeem PUBG Mobile terbaru (Juli 2021), segera klaim sebelum habis!


Reporter: Harry Febrian | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. China menentukan nasib tembaga. Saat ini, proyeksi harga tembaga suram karena pasar menilai kiprah Pemerintah China tidak memadai untuk memicu pertumbuhan ekonominya.

Di London Metal Exchange, kontrak pengiriman tembaga tiga bulan mendatang, tidak beringsut jauh dari kisaran US$ 7.419,50 per metrik ton, Rabu (15/8) pukul 10:13 WIB. Di Bursa Berjangka Shanghai, kontrak pengiriman tembaga untuk Desember, melemah 0,4% menjadi 54.240 yuan per ton. Di Comex, kontrak pengiriman Desember, bertahan di kisaran US$3,367 per pon.

Negeri Tembok Raksasa menjadi barometer harga tembaga karena statusnya sebagai pengguna terbesar. "Jika Beijing ingin bertindak mengatasi pelambatan ekonomi, mereka seharusnya sudah beraksi saat ini," tutur Wang Jingjing, analis Founder Futures, seperti dikutip Bloomberg. Menurut Wang, minimnya kiprah China, mengecewakan pasar.

Bank Sentral China masih membiarkan rasio penyimpanan (reserve ratio) untuk bank-bank terbesar stabil di kisaran 20% sejak pertengahan Mei lalu. Memang, tingkat bunga telah direndahkan pada bulan Juni dan Juli. Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi China per akhir kuartal kedua, yaitu 7,6%, merupakan yang terendah selama tiga tahun terakhir.

Ibrahim, analis Senior Harvest International Futures, menduga, otoritas di China baru akan beraksi, setelah Amerika Serikat menggulirkan quantitative easing. Prospek tembaga juga diombang-ambingkan oleh ketidakpastian penyelesaian krisis utang Eropa. Peran Eropa adalah menampung hasil produksi China.

Ibrahim meramalkan, prospek tembaga masih negatif hingga akhir September. Selain faktor pelambatan ekonomi, suplai tembaga juga berlimpah karena daya beli yang merosot. "Situasinya lebih buruk daripada kuartal kedua, karena pasokan di negara produsen sudah kelebihan hingga 89%," ujar Ibrahim.

Di kuartal ketiga, Ibrahim memprediksi, harga tembaga cenderung menguji support, yaitu US$ 7.250 per ton. Sedangkan resistance berada di US$7.520.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×