Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis Royal Investium Wijen Pontus menilai prospek saham batubara masih akan tertekan dan berada di area down tren di 2019. Salah satu alasan utamanya, karena harga batubara global masih akan sulit naik tahun ini.
"Selama trade war (AS dan China) belum selesai, harga batubara masih akan tertekan. Apalagi demand-nya juga masih rendah," kata Wijen kepada Kontan, Minggu (19/5).
Sehingga, saham batubara yang menurutnya masih menarik atau memiliki potensi rebound lebih cepat yakni PT Bukit Asam Tbk (PTBA, anggota indeks Kompas100 ini), PT Adaro Energy Tbk (ADRO, anggota indeks Kompas100 ini) dan PT Indika Energy Tbk (INDY, anggota indeks Kompas100 ini). Dengan rekomendasi saat ini spekulatif atau buy on weakness.
Alasannya merekomendasikan PTBA lantaran emiten merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Selain itu, investor juga bisa membidik emiten batubara yang tercatat sudah memiliki kontrak tetap dan punya power plan sendiri.
"Kita bisa lihat dan fokus pada saham batubara yang memiliki kontrak tetap, sehingga tidak terpengaruh oleh harga dan juga ekonomi China. Begitu juga dengan emiten yang memiliki power plan sendiri, seperti ADRO," tandasnya.
Sedangkan sebelumnya, Analis NH Korindo Sekuritas Firman Hidayat dalam risetnya menyatakan masih optimistis terhadap prospek emiten sektor batubara. Menurutnya, kinerja sektor batubara bisa lebih baik tahun ini ketimbang tahun sebelumnya.
"Kami mempertahankan pandangan positif pada industri batubara. Kami berharap, penambangan batu bara dan industri batu barat dapat mencatatkan kinerja yang kuat di tengah terpaan sentimen dan volatilitas ekonomi global," ungkap Firman dalam riset 2 Februari.
Dia juga mengakui, meskipun secara fundamental industri batubara masih mencatatkan pendapatan yang tinggi, namun untuk imbal hasil saham terbilang masih buruk. Di sisi lain, valuasi saham batubara dianggap jauh lebih menarik dan berpeluang memberikan cuan.
Adapun beberapa sentimen yang menjadi perhatian dan perlu diwaspadai yakni, ketidakpastian ekonomi global yang bisa menekan kinerja industri batubara, pemangkasan tarif impor batubara oleh otoritas China, perkembangan perang dagang AS dan China, berkembangnya era konsumsi energi terbarukan dan perlambatan harga minyak mentah global.
Untuk itu, saham batubara rekomendasi NH Korindo Sekuritas hingga akhir tahun yakni saham PTBA dengan target harga Rp 5.100 per saham, ADRO dengan target Rp 1.650 per saham dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan target harga Rp 25.475 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News