kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Nasib rupiah menanti lagi diskusi perdagangan AS dan China


Minggu, 01 September 2019 / 06:39 WIB
Nasib rupiah menanti lagi diskusi perdagangan AS dan China
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah awal pekan masih menanti diskusi perdagangan yang kabarnya akan dilaksanakan kembali oleh Amerika Serikat (AS) dan China. Ini merupakan kesekian kalinya AS dan China melakukan diskusi yang sebelumnya belum menghasilkan solusi. Kondisi terbaru dari rencana diskusi ini akan menjadi stimulus positif bagi rupiah di awal pekan.

Rupiah menguat pada akhir perdagangan Jumat (30/8) lalu. Data Bloomberg menunjukkan rupiah berada di level  Rp 14.198 per dolar AS atau menguat 0,28%. Hal serupa juga tampak pada kurs referensi tengah Bank Indonesia yang menunjukkan rupiah menguat 0,12% hingga berada di level Rp 14.237 per dolar AS.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan kondisi perang dagang menjadi sentimen positif bagi rupiah, terutama adanya rencana pemerintah China untuk melakukan diskusi perdagangan kembali dengan AS. Sebelumnya, kedua negara ini sempat memanas setelah masing-masing negara berencana memakai bea impor baru. "Semoga diskusi perdagangan kali ini bisa menghasilkan keputusan-keputusan yang detail," ujar Reny.

Selain itu, Reny juga bilang sentimen positif bisa datang dari rilis data inflasi domestik. Menurutnya, data inflasi yang akan dirilis masih akan bergerak stabil.

Sependapat, Direktur Garuda Berjangka Ibrahim juga menilai pergerakan rupiah pada hari Senin masih akan didominasi sentimen dari perang dagang. Menurutnya, hal ini datang dari pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri China Gao Feng yang mengatakan bersedia untuk melakukan diskusi perdagangan kembali dengan AS dan Beijing tidak akan membalas pergerakan tarif baru AS saat ini.

"Ada kabar gembira terkait hubungan AS-China. Rencana AS-China untuk menggelar dialog dagang di Washington pada awal September semakin mendekati kenyataan," ujar Ibrahim.

Dengan adanya sentimen positif, Reny memperkirakan rupiah masih memiliki peluang untuk menguat di awal pekan. Ia bilang mata uang garuda akan berada di kisaran Rp 14.180-Rp 14.230 per dolar AS.

Sementara Ibrahim memiliki pandangan lain dengan prediksi rupiah di awal pekan. Ia bilang rupiah memiliki potensi melemah tipis. Untuk kisarannya, Ibrahim menilai rupiah bisa berada di level Rp 14.165-Rp 14.233 per dolar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×