kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Nasib rupiah bergantung keberhasilan pemerintah menekan kasus corona


Jumat, 09 Juli 2021 / 18:13 WIB
Nasib rupiah bergantung keberhasilan pemerintah menekan kasus corona
ILUSTRASI. Uang rupiah.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Di perdagangan Jumat (9/7), rupiah melemah sebanyak 0,02% ke level Rp 14.527,5 per dolar AS. Sedangkan selama satu pekan ini, rupiah menguat 0,04% dari level Rp 14.533 di penutupan perdagangan Jumat (2/7) pekan lalu.

Merujuk Bloomberg, rupiah di minggu ini sempat menguat ke level Rp 14.470 per dolar AS di hari Selasa (6/7) walaupun pada akhirnya melemah kembali. Sedangkan kurs Jisdor hari ini berjalan flat Rp 14.548 per dolar AS, dan menguat sebanyak 0,11% selama sepekan ini.

Secara year to date, rupiah melemah sebanyak 3,4%, dari level Rp 14.040 di akhir tahun 2020. Sedangkan kurs Jisdor melemah sebanyak 3,14% dari level Rp 14.105 per dolar AS di akhir tahun lalu.

Baca Juga: Rupiah Jisdor stagnan di Rp 14.548 per dolar AS pada perdagangan Jumat (9/7)

Menurut Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf, menilai bahwa pergerakan rupiah di minggu ini masih dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah kasus Covid-19 varian delta, yang masih menjadi sentimen negatif bagi pergerakan rupiah dari internal.

Sementara itu, untuk data eksternal, tekanan rupiah mereda karena sikap hawkish yang mulai melunak. “Setelah FOMC minutes menunjukkan bahwa the Fed masih belum bisa melakukan pengetatan moneter dalam waktu dekat, dengan melihat data-data ekonomi terakhir yang beragam” kata Alwi kepada Kontan, Jumat (9/7).

Ia juga melihat bahwa data jobless claims AS yang naik di luar perkiraan, sehingga ini menurutnya meredam ekspektasi pengetatan moneter tersebut.

Untuk data dalam negeri, Ia melihat bahwa cadangan devisa di bulan Juni mengalami kenaikan US$ 137,1 miliar, serta untuk consumer confidence yang naik menjadi 107,4 dari 104,4 di bulan Mei, mengimbangi sentimen dari lonjakan kasus Covid-19 di tanah air.

Baca Juga: Rupiah spot melemah 0,02% ke Rp 14.528 per dolar AS pada Jumat (9/7)

Proyeksi rupiah

Dalam jangka pendek, Alwi melihat pergerakan rupiah akan dipengaruhi oleh data neraca perdagangan Indonesia, yang diperkirakan surplus US$ 4,7 miliar, yang memungkinkan untuk menjadi sentimen positif.

“Investor juga akan terus mengamati perkembangan dari PPKM darurat, apakah mampu menekan laju infeksi yang terus meningkat saat ini,” katanya.

Untuk pergerakan rupiah hingga akhir tahun, Alwi melihat bahwa rupiah masih akan ditentukan dari keberhasilan pemerintah dalam mengatasi kasus Covid-19, serta keberhasilan program vaksinasi pemerintah. “Namun, yang harus diwaspadai adalah kemungkinan the Fed untuk mengetatkan kebijakan moneternya. Hal ini bisa menguatkan dolar,” ujar Alwi.

Di akhir tahun, ia melihat bahwa rupiah akan bergerak di rentang harga Rp 14.280 per dolar AS – Rp 14.700 per dolar AS.

Selanjutnya: IHSG stagnan di 6.039 pada perdagangan Jumat (9/7), asing catat net buy

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×