kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.450   0,00   0,00%
  • IDX 6.832   16,22   0,24%
  • KOMPAS100 991   5,82   0,59%
  • LQ45 767   3,97   0,52%
  • ISSI 217   0,70   0,32%
  • IDX30 399   1,92   0,48%
  • IDXHIDIV20 473   -0,50   -0,11%
  • IDX80 112   0,65   0,59%
  • IDXV30 115   0,56   0,49%
  • IDXQ30 131   0,39   0,30%

Nasib Borneo Lumbung Energi berada di ujung tanduk


Senin, 27 November 2017 / 21:53 WIB
Nasib Borneo Lumbung Energi berada di ujung tanduk


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nasib bisnis PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) kini berada di ujung tanduk. Hal ini menyusul diputusnya perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B) dengan PT Asmin Koalindo Tuhup di Kabupaten Murung Raya, Kalimantah Tengah oleh pemerintah melalui Kementerian ESDM.

Padahal, Asmin merupakan satu-satunya aset produktif yang masih dimiliki BORN. Hal ini setidaknya tercermin dari laporan keuangan BORN periode kuartal III-2014, laporan keuangan terakhir yang disajikan BORN.

Pada periode tersebut, penjualan BORN tercatat US$ 121,61 juta, turun 54% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 264,2 juta. Pendapatan ini diterima melalui aktivitas penjualan ekspor batubara yang dilakukan oleh Asmin.

Tidak terlihat adanya sumber pemasukan lain selain dari Asmin meskipun BORN punya bisnis disegmen usaha yang lain seperti penyewaan alat berat. "Berarti, habis sudah, BORN tidak memiliki sumber pendapatan lagi," ujar analis First Asia Capital David Sutyanto kepada Kontan.co.id, Senin (27/11).

Direktur BORN Kenneth R. Allan belum bersedia memberikan tanggapannya terkait isu ini. Pihaknya juga sudah menerima permintaan klarifikasi dari otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI).

Namun, Borneo Lumbung belum bisa memberikan jawaban atas klarifikasi yang diminta. "Hal ini untuk menghindari timbulnya persepsi yang menyesatkan selama upaya yang sedang kami lakukan," ujar Kenneth.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×