kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.199   58,32   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   10,55   0,96%
  • LQ45 877   11,13   1,28%
  • ISSI 220   0,58   0,27%
  • IDX30 448   5,78   1,31%
  • IDXHIDIV20 540   5,39   1,01%
  • IDX80 127   1,30   1,03%
  • IDXV30 134   0,24   0,18%
  • IDXQ30 149   1,59   1,08%

Nasdaq dan S&P 500 Naik Tipis Didukung Kenaikan Aktivitas Sektor Jasa


Kamis, 05 September 2024 / 22:19 WIB
Nasdaq dan S&P 500 Naik Tipis Didukung Kenaikan Aktivitas Sektor Jasa


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  NEW YORK. Nasdaq dan S&P 500 mencatat kenaikan kecil pada Kamis (4/9) setelah survei terbaru menunjukkan peningkatan aktivitas di sektor jasa, meredakan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi.

Fokus pasar tetap pada kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve yang diharapkan akhir bulan ini.

Mengutip Reuters, pada pukul 10:11 pagi waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun tipis sebesar 12,19 poin atau 0,03% ke level 40.962,78. Sementara itu, S&P 500 naik 15,33 poin atau 0,28% menjadi 5.535,40, dan Nasdaq Composite naik 141,92 poin atau 0,83% ke level 17.226,22.

Baca Juga: Wall Street Mixed, Nasdaq Composite Turun Setelah Data Pasar Tenaga kerja Beragam

Institute for Supply Management melaporkan bahwa aktivitas sektor jasa, yang merupakan bagian besar dari ekonomi AS, naik menjadi 51,5 pada Agustus, mengalahkan perkiraan sebelumnya yang berada di angka 51,1.

Selain itu, jumlah warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran baru menurun, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja.

Namun, laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan bahwa perekrutan oleh pengusaha swasta pada Agustus mencapai level terendah dalam 3,5 tahun terakhir, menjelang laporan penggajian nonpertanian yang penting yang akan dirilis pada Jumat.

Di tengah kondisi ini, para pedagang memprediksi adanya penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Fed bulan September, dengan probabilitas mencapai 55%.

Baca Juga: Ini Alasan Taktik Penjualan Agresif Nvidia Jadi Sorotan Departemen Kehakiman AS

Peluang untuk penurunan yang lebih besar, yakni 50 basis poin, juga meningkat menjadi 45% dari 34% sepekan sebelumnya, menurut FedWatch Tool dari CME Group.

"Satu hal positif yang bisa diambil adalah bahwa tingkat PHK masih relatif rendah. Namun, perekrutan telah menurun drastis," ujar Ross Mayfield, ahli strategi investasi di Baird.

Nasdaq yang didominasi oleh saham-saham teknologi memimpin kenaikan, dengan Nvidia melonjak 2,5% setelah sebelumnya mengalami penurunan lebih dari 11% dalam dua sesi terakhir. Saham megacap lainnya seperti Amazon.com, Apple, dan Alphabet juga mengalami rebound, masing-masing naik lebih dari 1,2%.

Secara historis, September adalah bulan yang lemah bagi ekuitas AS. S&P 500 rata-rata turun sekitar 1,2% di bulan ini sejak 1928. Hingga minggu ini, indeks tersebut telah turun lebih dari 2%, sementara sektor teknologi mengalami penurunan lebih dari 3%.

Baca Juga: Wall Street Ditutup Sedikit Turun Rabu (4/9), Setelah Data Pasar Tenaga Kerja

Dari 11 sektor dalam S&P 500, enam di antaranya diperdagangkan lebih tinggi, dipimpin oleh sektor konsumen diskresioner yang naik 1,9%.

Tesla mencatatkan kenaikan terbesar dalam sektor ini, dengan sahamnya melonjak 6% setelah mengumumkan rencana peluncuran perangkat lunak bantuan pengemudi canggih yang dapat mengemudi sendiri penuh di Eropa dan Tiongkok pada kuartal pertama tahun depan, sambil menunggu persetujuan regulasi.

Di sisi lain, saham C3.ai anjlok 11% setelah perusahaan perangkat lunak AI ini gagal memenuhi estimasi pendapatan kuartalan. Frontier Communications juga turun 9% setelah Verizon mengumumkan rencana untuk membeli perusahaan tersebut dalam transaksi tunai senilai US$ 20 miliar.

Sementara itu, saham JetBlue Airways melonjak 8,2% setelah maskapai tersebut menaikkan perkiraan pendapatan untuk kuartal ketiga.

Baca Juga: Nikkei Melemah Kamis (5/9) Pagi, Sementara Bursa Asia Lainnya Rebound dari Aksi Jual

Di tengah dinamika politik menjelang pemilihan presiden AS, analis Goldman Sachs memperkirakan bahwa kenaikan pajak perusahaan yang diusulkan oleh calon presiden Demokrat Kamala Harris dapat menurunkan laba perusahaan di indeks S&P 500 sekitar 5%.

Sebaliknya, keringanan pajak yang diusulkan oleh calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, diperkirakan akan meningkatkan laba sekitar 4%.

Secara keseluruhan, jumlah saham yang naik lebih banyak dibandingkan yang turun dengan rasio 1,78 banding 1 di NYSE dan 1,48 banding 1 di Nasdaq. Indeks S&P 500 mencatat 35 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan tujuh titik terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencatat 23 titik tertinggi baru dan 56 titik terendah baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×