Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nara Hotel International bakal menggelar penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2 miliar saham baru. Jumlah ini setara dengan 20% modal ditempatkan dan disetor penuh.
Sebagai pemanis, perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi pariwisata, hotel bintang, restoran, dan taman wisata ini juga akan menerbitkan 2,8 miliar waran seri I. Setiap pemegang sepuluh saham baru berhak memperoleh 14 waran seri 1, yang mana tiap satu waran dapat ditukar dengan satu saham.
Berdasarkan propektus yang diterima Kontan.co.id, Selasa (7/1), masa penawaran awal IPO Nara Hotel International akan berlangsung pada 8 Januari 2020-20 Januari 2020. Kemudian, perusahaan ini diperkirakan akan mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada 27 Januari 2020.
Baca Juga: Siap-Siap, Ada Lima Perusahaan Masuk Bursa di Awal Tahun Ini
Sementara, masa penawaran umumnya berlangsung pada 28 Januari 2020 hingga 30 Januari 2020. Kemudian, tanggal penjatahan jatuh pada 3 Februari 2020 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Februari 2020. Perusahaan juga telah menunjuk PT Magenta Kapital Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Meskipun belum diketahui harga penawaran sahamnya, Nara Hotel International telah membuat rencana alokasi pemanfaatan dana hasil IPO tersebut. Sebagian besar dananya digunakan untuk mengembangkan empat proyek perusahaan di Nusa Penida, Bali, membeli tanah serta modal kerja.
Pertama, sekitar 45% dana hasil IPO akan digunakan untuk membangun hotel dengan luas bangunan sekitar 9.200 meter persegi yang berdiri di atas tanah sekitar 2.908 meter persegi. Pembangunan hotel ini diperkirakan memerlukan biaya sekitar Rp 112,5 miliar.
Kedua, sekitar 15% dana segar ini akan digunakan untuk membangun day club dengan luas bangunan sekitar 4.062 meter persegi di atas tanah 5.077 meter persegi. Perkiraan biaya yang dibutuhkan adalah sekitar Rp 37,5 miliar.
Baca Juga: Cari pendanaan di pasar, berikut bank yang akan menggelar IPO tahun ini
Ketiga, sekitar 12,5% dana IPO digunakan untuk pembangunan water park dengan luas bangunan sekitar 1.715 meter persegi di atas tanah sekitar 5.645 meter persegi. Pembangunan water park diperkirakan akan memakan biaya Rp 31,25 miliar.
Keempat, sekitar 10% bakal digunakan untuk pembangunan commercial area dengan luas bangunan seluas 8.450 meter persegi di atas tanah seluas 2.649 meter persegi. Dana yang dibutuhkan untuk membangun area komersial ini adalah sebesar Rp 25 miliar. Keempat proyek ini akan mulai dijalankan pada semester I-2020.
Baca Juga: Bidik Rp 189 miliar dari IPO, Pura Trans bakal tambah armada
Kemudian, perusahaan akan memanfaatkan sebesar 10% dana IPO untuk pembelian tanah seluas sekitar 21.725 meter persegi milik Pan Dipir dan I Wayan Sangging dengan nilai mencapai Rp 25 miliar. Tanah yang juga berlokasi di Nusa Penida, Bali ini akan digunakan untuk perluasan hotel. Lalu, sekitar 7,5% sisa dana IPO dan hasil menerbitan waran seri I akan digunakan untuk modal kerja.
Setelah penerbitan saham tersebut, kepemilikan PT Caesar Indah Manajemen akan berkurang, dari 30% menjadi 24%. Sementara itu, kepemilikan PT Omni Multi Artha akan susut, dari 70% menjadi 56%.
Sebagai informasi, per 2018, Nara Hotel International mencatatkan pendapatan Rp 8,1 miliar atau meningkat 146,95% dari pendapatan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3,28 miliar. Sementara itu, per Juli 2019, Nara membukukan pendapatan Rp 7,08 miliar atau naik 210,53% secara year on year (yoy).
Laba bersih periode berjalan perusahaan ini per 2018 adalah sebesar Rp 2,26 miliar. Padahal, pada tahun sebelumnya, calon emiten ini masih membukukan rugi Rp 362,58 juta. Kemudian, per Juli 2019, Nara Hotel International membukukan laba bersih Rp 2,87 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News