kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Nara Hotel duga IPO tertunda karena ulah bandar pooling yang gagal kuasai saham


Minggu, 09 Februari 2020 / 20:32 WIB
Nara Hotel duga IPO tertunda karena ulah bandar pooling yang gagal kuasai saham
ILUSTRASI. Hotel yang dioperasikan PT Nara Hotel Internasional Tbk


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Noverius Laoli

Awalnya Nara Hotel menyiapkan maksimal 1% dari total emisi untuk pooling allotment. Allotment ini umumnya menjadi kesempatan investor ritel membeli saham initial public offering (IPO). Seiring dengan berjalannya proses tersebut, porsinya berubah menjadi minimal 1% untuk pooling.

Hamdi menjelaskan, perubahan terjadi lantaran pihaknya ingin mengubah persepsi selama ini yang menyebutkan, investor ritel tidak akan pernah dapat saham IPO karena sudah dikuasai oleh beberapa investor strategis. Namun, yang terjadi justru sebaliknya.

Baca Juga: Menguat 1% dalam sepekan, ini sentimen pendorong IHSG

"Segelintir investor justru berpikir saham kami tidak laku," tandas Hamdi.

Padahal, saat bookbuilding dilakukan, saham yang terserap untuk fixed allotment juga cukup besar. "Realisasi untuk fixed allotment sekitar 34% dari jumlah saham yang diterbitkan," imbuhnya.

Selain poin revisi allotment yang menjadi poin keberatan, selentingan kabar yang menuding Nara Hotel melakukan penggelembungan atau mark up ekuitas sebelum IPO juga menjadi isu bagi sejumlah investor.

Baca Juga: Pencatatan saham Nara Hotel Internasional (NARA) ditunda, begini penjelasan BEI

Hamdi berujar, tudingan tersebut tidak masuk akal. Sebab, perusahaan yang bakal IPO sebelumnya sudah pasti disuntikan modal atau aset terlebih dahulu. "Dan semuanya sudah diperiksa profesi penunjang seperti KJPP, auditor dan lainnya," imbuhnya.

Dia menambahkan, pihaknya menduga kegaduhan ini muncul akibat ulah bandar pooling. "Mereka gagal menguasai saham kami dan memengaruhi investor lain yang tadinya ingin berinvestasi dengan niat baik," terang Hamdi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×