Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) memilih strategi ekspansi harga untuk menopang kinerja perseroan di tengah risiko pelemahan daya beli masyarakat.
Mulai pertengahan Februari lalu, ICBP menaikkan harga produk andalanya, Indomie, sebesar Rp 100 per bungkus demi mendorong kinerja segmen mie instan domestik. Maklum, segmen ini memang pendorong utama pertumbuhan kinerja perseroan.
Pada kuartal I-2025 saja, segmen mie instan menyumbang hingga 71,9% dari total pendapatan perseroan.
Segmen ini berhasil mengantongi pendapatan sebesar Rp 14,5 triliun pada tiga bulan pertama 2025. Meski masih menjadi penyumbang utama, segmen ini sebenarnya menunjukkan pertumbuhan yang cenderung moderat, hanya sebesar 1,5% secara tahunan (yoy).
Baca Juga: Cermati Prospek dan Rekomendasi ICBP dan INDF Pasca Rilis Kinerja Kuartal I-2025
Padahal, strategi ekspansi harga Indomie sudah dilaksanakan sekitar setengah periode, tetapi efeknya belum tercermin dalam kinerja kuartal I-2025. Memang, volume penjualan segmen mie instan domestik sendiri hanya tumbuh 1% dalam periode ini.
Menurut proyeksi Analis OCBC Sekuritas Jessica Leonardy, efek kenaikan harga Indomie sekitar 3% ini baru akan terasa signifikan pada kuartal II-2025 ini.
“Strategi harga ini, bersama dengan peningkatan efisiensi, proses manufaktur yang dioptimalkan, dan pengeluaran operasional yang lebih rendah, diharapkan mendukung stabilitas margin ke depannya,” sebut Jessica dalam riset 5 Juni 2025.
Secara keseluruhan, Jessica masih optimistis terhadap segmen utama ICBP. Kinerja kuartal I-2025 yang cenderung moderat diperkirakan akan meningkat mulai kuartal II-2025 dan seterusnya.
“Proyeksinya, pertumbuhan pendapatan sepanjang tahun 2025 bisa mencapai 8% secara yoy untuk segmen mie instan, didukung oleh kekuatan merek yang kuat,” imbuh Jessica.
Baca Juga: Laba Produsen Indomie, Indofood CBP (ICBP) Tembus Rp 2,65 Triliun di Kuartal I-2025
Selain itu, Analis Edvisor Profina Visindo Indy Naila juga memandang positif ekspansi harga yang dijalankan ICBP. Menurutnya, langkah ini bakal otomatis meningkatkan margin secara profitabilitas.
“Terutama didukung dengan normalisasi harga komoditas yang membuat biaya produksi juga menurun,” ungkap Indy kepada Kontan, Senin (9/6).
Indy menekankan pergerakan harga komoditas sebagai bahan baku juga perlu dipantau, sebagaimana hal tersebut bakal memengaruhi kinerja keuangan ICBP.
Secara keseluruhan, Indy merekomendasikan buy untuk saham ICBP, dengan target harga Rp 11.875 per saham. Jessica juga memberikan rekomendasi buy, dengan target harga di level Rp 14.600 per saham.
Selanjutnya: HMSP Bakal Cum Dividen Selasa (10/6), Cermati Rekomendasi Sahamnya
Menarik Dibaca: Punya 3 Aset Ini, Robert Kiyosaki Bilang, Lebih Baik Dibanding Jadi Pecundang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News