Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa kemarin (24/7) berakhir hijau. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia naik 16,05 poin (0,27%) sebelum bertengger di angka 5.931,84.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, juga turut terangkat. Naik 2,17 poin (0,23%), LQ45 bertengger di level 939,15.
Pergerakan indeks utama kemarin tidak mengubah komposisi daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil dari hari bursa sebelumnya, kecuali urutannya.
Bumi Resources Tbk (BUMI), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan Waskita Karya Tbk (WSKT) masih berada di posisi tiga pertama saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan, masing-masing 3,15 kali, 3,21 kali, dan 4,54 kali.
Posisi selanjutnya diisi oleh AKRA, INDY, WSBP, BBTN, BBNI, PGAS, dan PTBA.
Pergeraan indeks utama kemarin membawa lima saham penghuni daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil naik harga. Mereka adalah BUMI, Indika EnergyTbk (INDY), Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Sebaliknya, lima saham lain turun harga. Mereka adalah SRIL, WSKT, AKR Corporindo Tbk (AKRA), Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), dan Bukit Asam Tbk (PTBA).
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News