kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.587   49,00   0,29%
  • IDX 6.958   124,78   1,83%
  • KOMPAS100 1.008   21,09   2,14%
  • LQ45 782   16,63   2,17%
  • ISSI 221   2,48   1,14%
  • IDX30 406   8,84   2,23%
  • IDXHIDIV20 478   10,69   2,29%
  • IDX80 114   2,07   1,86%
  • IDXV30 116   1,68   1,46%
  • IDXQ30 133   3,37   2,60%

Naik Signifikan Sebulan Terakhir, BEI Awasi Pergerakan Saham TAYS dan SINI


Rabu, 14 Mei 2025 / 10:38 WIB
Naik Signifikan Sebulan Terakhir, BEI Awasi Pergerakan Saham TAYS dan SINI
ILUSTRASI. BEI tetapkan status unusual market activity (UMA) terhadap saham Jaya Swarasa Agung (TAYS) dan Singaraja Putra (SINI) usai melonjak dalam sebulan terakhir


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan status unusual market activity (UMA) pada Jumat (9/5) terhadap saham PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS) dan PT Singaraja Putra Tbk (SINI).

Dalam sebulan terakhir, kedua saham tersebut secara akumulatif menunjukkan pergerakan naik yang signifikan. Saham TAYS naik 42% ke angka Rp 71 dalam sebulan, sementara SINI naik 73,52% ke angka Rp 3.800.

Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono menjelaskan pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

“Sehubungan dengan terjadinya UMA, perlu kami sampaikan bahwa bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham TAYS dan SINI,” ucapnya pada keterbukaan informasi BEI (9/5).

Baca Juga: MTEL dan MBMA Masuk MSCI Indonesia Small Cap, Geser HRUM, INDY, SMRA, WIKA

Pada perdagangan Rabu (14/5) per 10.11 WIB, harga saham TAYS berada di level Rp 66 per lembar, turun 4,29% dari hari sebelumnya. Sementara saham SINI berada di level Rp 3.800, naik 8,57% dibanding hari sebelumnya.

Dengan pengumuman UMA tersebut, BEI berharap agar investor memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa, mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.

Selain itu, investor juga diharapkan mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

Selanjutnya: Survei BI: Kinerja Penjualan Eceran April 2025 Diperkirakan Terkontraksi 2,2%

Menarik Dibaca: Cara Menjaga Asam Urat Normal Wanita, Ini Menu Restoran yang Aman Dikonsumsi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×