kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Naik 104,32%, JSMR Catat Laba Rp 2,34 Triliun di Semester I 2024


Kamis, 01 Agustus 2024 / 17:13 WIB
Naik 104,32%, JSMR Catat Laba Rp 2,34 Triliun di Semester I 2024
ILUSTRASI. Jasa Marga (JSMR) mencatatkan pertumbuhan laba bersih dan pendapatan di semester I 2024.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mencatatkan pertumbuhan laba bersih dan pendapatan di semester I 2024.

Melansir laporan keuangan, JSMR mencatatkan laba sebesar Rp 2,34 triliun di semester I 2024, naik 104,32% secara tahunan alias year on year (YoY) dari Rp 1,14 triliun. Sementara pendapatan JSMR sebesar Rp 13,07 triliun, naik 46,49% YoY.

Secara rinci, pendapatan JSMR ditopang segmen pendapatan tol sebesar Rp 8,37 triliun. Disusul segmen pendapatan konstruksi Rp 3,96 triliun dan segmen pendapatan usaha lainnya Rp 732,68 miliar.

Beban pokok pendapatan JSMR sebesar Rp7,69 triliun di akhir Juni 2024, meningkat 45,63% YoY. Alhasil, laba kotor JSMR tercatat Rp 5,37 triliun di semester I 2024, tumbuh 47,74% YoY dari Rp3,63 triliun di periode sama tahun lalu.

Pendapatan dan kinerja Jasa Marga secara total disokong oleh peningkatan bisnis tol yang memiliki margin lebih besar ketimbang konstruksi. Pendapatan tol Jasa Marga melesat 36,54% menjadi Rp 8,37 triliun. Porsi beban pokok terhadap pendapatan tol JSMR hanya 44,92%.

Bandingkan dengan porsi beban pokok terhadap pendapatan konstruksi Jasa Marga yang mencapai 99,49%. Sehingga meski pendapatan konstruksi meningkat 104%, kontribusi bisnis konstruksi cenderung tipis.

Baca Juga: Jasa Marga Catatkan Pendapatan Rp 9,11 Triliun di Semester I-2024

Dari sisi neraca keuangan, JSMR membukukan total aset Rp 133,58 triliun per akhir Juni 2024, naik Rp 129,31 triliun di akhir 31 Desember 2023. Liabilitas naik ke Rp 91,92 triliun di semester I 2024, dari Rp 90,400 di akhir tahun 2023. Sementara ekuitas juga naik Rp 41,66 triliun, dari Rp 38,91 triliun di Desember 2023. 

Arus kas setara kas Jasa Marga pada akhir periode Juni 2024 tercatat sebesar Rp 4,7 triliun, turun 28,80% YoY dari sebelumnya Rp 6,61 triliun.

Corporate Secretary & Chief Administration Officer Jasa Marga Nixon Sitorus mengatakan, Jasa Marga juga berhasil meningkatkan kinerja dan kesehatan finansial, tercermin dari realisasi EBITDA Jasa Marga yang mencapai Rp 6,13 triliun, naik sebesar 47,89% dari tahun lalu.

Pencatatan laba bersih ini telah memasukkan efek dari penyesuaian atas penerapan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 72/2023 terkait Penyusutan Harta Berwujud dan/atau Amortisasi Harta Tak Berwujud yang dilakukan oleh JSMR. Terdapat penambahan Pendapatan Pajak Tangguhan sebesar Rp 600,41 miliar (non-cash).

Apabila efek atas penyesuaian PMK 72/2023 tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba bersih, maka diperoleh nilai core profit Jasa Marga sebesar Rp 1,75 triliun pada semester I tahun 2024. Laba bersih inti ini tumbuh 52,05% dibandingkan dengan semester I tahun 2023.

Baca Juga: Masuk Indeks LQ45 pada 1 Agustus 2024, Cek Rekomendasi Saham Jasa Marga (JSMR)

Di sisi lain, Jasa Marga juga mencatat peningkatan total volume transaksi di jalan tol Jasa Marga Group sebesar 636,8 juta kendaraan sepanjang semester I 2024. Jumlah ini meningkat sebesar 1,3% YoY.

“Realisasi lalu lintas harian rata-rata (LHR) di jalan tol Jasa Marga Group mencapai 3,49 juta kendaraan setiap harinya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (31/7).

Hingga semester I 2024, Jasa Marga memiliki jalan tol dengan total panjang jalan tol Jasa Marga Group yang telah beroperasi sepanjang 1.264 KM yang merepresentasikan 47% jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia. 

“Sementara itu, total konsesi jalan tol yang dimiliki Jasa Marga adalah 1.736 KM di seluruh Indonesia,” paparnya.

Dalam mengelola proyek jalan tol baru dalam lima tahun ke depan, Jasa Marga berkomitmen mencapai target yang sudah ditetapkan dengan seoptimal mungkin dan tetap mengendalikan aktivitas konstruksi jalan tol secara bertahap. 

Saat ini, Jasa Marga memiliki beberapa proyek dalam tahap konstruksi dan pembebasan lahan yaitu, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, dan Jalan Tol Akses Patimban.

Baca Juga: Raih Laba Bersih Rp6,8 Triliun di 2023, Jasa Marga (JSMR) Tebar Dividen Rp192 Miliar

Di lini usaha lain, Jasa Marga melalui anak usahanya, PT Jasamarga Related Business (JMRB), mengelola TIP (Tempat Istirahat dan Pelayanan) Pengembangan pertama di Indonesia yang berkonsep Toll Corridor Development (TCD), atau Travoy Hub. 

Hingga semester I 2024, PT JMRB memperluas pengembangan dengan membangun Travoy Hub tahap 2 dan 3 dengan progres pembangunan yang mencapai 44%. 

Travoy Hub yang terletak di Stasiun LRT Taman Mini ini mengintegrasikan angkutan umum dengan pusat bisnis seperti retail, rumah sakit dan tempat rekreasi. 

“Sehingga, bisa menciptakan potensi serapan tenaga kerja serta menjadi wadah bagi pelaku UMKM dan usaha kreatif,” paparnya.

Dalam menjaga pertumbuhan kinerja dan mengelola kesehatan finansial hingga akhir tahun 2024, Jasa Marga konsisten melakukan sejumlah inisiatif strategis. 

Dari sisi top line, Jasa Marga memastikan target tumbuhnya pendapatan usaha dapat tercapai dengan menjaga pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan tol. Sehingga, pelayanan kepada masyarakat tetap optimal sekaligus upaya penyesuaian tarif jalan tol dapat dilakukan sesuai yang telah direncanakan. 

“Selain itu, Jasa Marga juga berkomitmen menjaga EBITDA untuk selalu bertumbuh dengan memastikan alokasi anggaran secara efektif dan efisien untuk menjalankan program kerja yang tepat guna,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×