Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Sanny Cicilia
TANGERANG. Perusahaan sektor konsumer, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) menggenjot kinerja tahun ini. Tahun ini, MYOR menganggarkan belanja modal (capital expenditure) sebesar Rp 700 miliar sampai Rp 1 triliun. Secara year to date, jumlah capex yang telah terserap yakni sebesar Rp 245 miliar.
Sumber capex tersebut berasal dari kas internal dan pinjaman perbankan dengan porsi 40% dari kas internal dan 60% dari pinjaman perbankan. Sebagian sumber capex tahun ini, juga berasal dari laba ditahan. Yakni setelah laba bersih MYOR dikurangi oleh dividen.
"Serapan capex ini paling besar untuk pengembangan pabrik," ujar Andre Sukendra Atmadja Direktur Utama MYOR dalam paparan pers di Tangerang, Rabu (14/6).
Pabrik yang dimaksud yakni pengembangan pabrik di Balaraja, Banten. Pabrik ini memiliki luas 40 hektar yang terdiri dari gudang dan pabrik. Pengembangan ini berupa penambahan kapasitas untuk menunjang kebutuhan bahan baku. "Yang biasa bisa beli di luar, kini bisa penuhi sendiri," ungkapnya.
Untuk proyek ini, capex MYOR yang terserap sebesar Rp 500 miliar hingga Rp 600 miliar. "Untuk jumlah bahan penunjang yang kami produksi, diharapkan bisa naik 20%-25%," katanya.
Penjualan MYOR masih dikontribusi oleh pasar domestik dan global. Saat ini, pasar domestik masih menyerap produk MYOR sebesar 55% penjualan. Sementara untuk penjualan produk ke pasar global, memberikan kontribusi 45% dari pendapatan MYOR. "Kami memang berusaha menjaga agar seimbang," kata Andre.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News