Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Musim dingin yang berlangsung di kawasan Amerika dan Eropa tak mampu mengangkat harga gas alam pada kuartal pertama tahun ini.
Mengutip Bloomberg, Selasa (5/4) pukul 16.31 WIB, harga gas alam kontrak pengiriman Mei 2016 di New York Merchantile Echange naik 0,85% ke level US$ 2,015 per mmbtu dibanding sehari sebelumnya. Namun, sepanjang kuartal I-2016, harga gas alam masih jeblok sebesar 19,18%.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, kondisi suplai berlebih menyebabkan harga gas menguatp sepanjang kuartal pertama.
Meski demikian, musim dingin cukup ekstrim sempat melambungkan harga hingga ke level tertinggi di US$ 2,534 per mmbtu pada 8 Januari 2016. Akibat musim dingin, permintaan gas alam untuk bahan bakar penghangat ruangan semakin besar, terutama di Amerika, Eropa, dan sebagian wilayah Asia.
Sayang, setelah itu, harga gas alam kembali tergerus, mengingat krisis ekonomi global menekan permintaan Harga terus melemah seiring dengan berakhirnya udara dingin ekstrim di sebagian wilayah dunia. "Kenaikan suku bunga The Fed pada Desember 2015 juga berdampak pada penurunan harga gas alam di bulan berikutnya," ujar Ibrahim.
Pada akhirnya gas alam mencapai level terendah di US$ 1,767 per mmbtu pada 3 Maret 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News