Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli
“Ini sudah terlihat dari pergerakan rupiah yang terus melemah dan menyentuh Rp 14.300 per dolar AS pada Jumat (5/3). Bukan tidak mungkin, pelemahan rupiah ini akan berlanjut pada pekan ini ke level Rp 14.400 per dolar AS,” imbuh Ahmad.
Lebih lanjut, Ahmad menilai kondisi ini berpotensi tidak menguntungkan Indonesia. Jika investor asing terus keluar, maka yield harus ikut naik guna menarik minat investor asing. Namun, langkah ini berpotensi menekan cost of fund pemerintah yang akhirnya ikut membebani APBN.
Terkait rupiah, Ahmad melihat jika kondisi terus berlanjut, pelemahan tidak akan bisa dihindari. Pasalnya, pemerintah juga sudah dinilai tidak akan menerbitkan obligasi global lagi. Jika dilakukan lagi, tentu secara jangka panjang juga tidak akan bagus dampaknya.
“Jadi kemungkinan pergerakan rupiah akan dibiarkan, sesuai dengan fundamental pasarnya. Pemerintah kemungkinan hanya akan menjaga volatilitas agar tidak terjadi overshoot. Bukan tidak mungkin, hingga akhir tahun rupiah bergerak ke arah Rp 15.000 lagi,” pungkas Ahmad.
Selanjutnya: Hati-hati, rupiah rawan koreksi lagi di awal pekan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News