kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mulai merangkak, harga minyak berpeluang melesat ke US$ 50 per barel di akhir tahun


Selasa, 19 Mei 2020 / 20:18 WIB
Mulai merangkak, harga minyak berpeluang melesat ke US$ 50 per barel di akhir tahun
ILUSTRASI. Harga minyak global mulai kembali meningkat, bahkan menyentuh level tertingginya dalam sebulan terakhir


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak global mulai kembali meningkat, bahkan menyentuh level tertingginya dalam sebulan terakhir. Mengutip Bloomberg pada perdagangan Selasa (19/5), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Juni 2020 di Nymex berada di level US$ 32,59 per barel, setelah sempat di pagi hari menyentuh level US$ 33,37 per barel.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, pembukaan kembali ekonomi secara bertahap dan pengurangan produksi minyak yang sudah dilakukan akan mendukung pasar energi.

Ditambah lagi, Federal Reserve mengungkapkan masih memiliki banyak pilihan stimulus moneter yang bisa digelontorkan sewaktu-waktu. Di sisi lain, pernyataan Powell dinilai telah menghidupkan kembali minat investor terhadap aset berisiko lebih luas.

Baca Juga: Akhiri aksi boikot, India kembali beli CPO dari Malaysia

Sutopo menambahkan bahwa pemangkasan produksi OPEC+ mendorong penurunan output para produsen lain. “Benchmark kontrak berjangka Juni AS akan berakhir pekan ini dan belum meluncur ke wilayah negatif,” kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Selasa (19/5).

Sutopo menambahkan bahwa harga minyak berupaya mencapai level US$ 34 per barel, yakni ketika belum ada perang harga antara Rusia dan Arab Saudi.

Manufaktur China mulai bergerak untuk mengimbangi penurunan aktivitas selama pandemi. Tapi, aktivitas manufaktur ini kemungkinan belum akan maksimal mengingat adanya kekhawatiran gelombang kedua virus corona sehingga bisa menahan kenaikan harga minyak.

Baca Juga: Harga minyak masih rendah, ini dampaknya ke kinerja Medco Energi (MEDC)

Sutopo memperkirakan harga bisa menetap stabil di level US$ 50 per barel jika kondisi bisa membaik dan pulih seperti sedia kala. Dia melihat, level harga US$ 50 per barel dianggap sebagai level normal dan wajar seperti pra pandemi dan diharapkan menjadi level akhir tahun. Tapi koreksi harga minyak bisa mencapai ke level US$ 24 per barel tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×