kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MTLA mengincar lahan di Nusa Dua dan Jakarta Utara


Senin, 02 Desember 2013 / 06:08 WIB
MTLA mengincar lahan di Nusa Dua dan Jakarta Utara
ILUSTRASI. Jadwal Konser Jakarta Fair Hari Ini Slank, Cek Harga & Cara Beli Tiket PRJ 2022


Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) tengah mengincar beberapa lahan untuk dikembangkan di 2014. Ada beberapa wilayah yang menjadi incaran MTLA.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan MTLA, Olivia Surodjo bilang, pihaknya tengah bernegosiasi menambah lahan di beberapa lokasi. Salah satunya di dekat Jembatan Tol Bali, Nusa Dua, Bali. Di sana, MTLA ingin membangun kondominium hotel (kondotel). MTLA nanti akan menjalin kerjasama (joint venture) dengan investor lokal.

Tak hanya di Bali, MTLA juga mengincar lahan baru untuk perumahan di Jakarta Utara. Sayang, manajemen belum mau mengungkapkan nilai investasi yang akan dikucurkan. "Masih dalam tahap negosiasi. Kemungkinan baru di kuartal keempat tahun depan," kata Olivia, akhir pekan lalu.

Olivia mengakui, MTLA sedikit berhati-hati untuk menambah lahan baru mengingat kondisi politik di tahun depan tak pasti. Maka itu, MTLA akan memfokuskan dulu ke pengembangan properti yang sempat tertunda pada tahun ini. "Kami akan meluncurkan Metland Puri dan Metland West City di kuartal I dan II tahun depan," papar dia.

MTLA juga melanjutkan pembangunan Metland Hotel di Lampung. "Kami tunda karena beberapa kebijakan kurang mendukung. Sehingga lebih baik dikerjakan tahun depan," ujar Olivia. Karena penundaan proyek itu, belanja modal tahun ini hanya terserap Rp 500 miliar, dari anggaran Rp 850 miliar.

Tahun depan MTLA juga akan membuka Metland Hotel Cirebon di Januari 2014 dan akan menyelesaikan proyek MGold Tower di kuartal III 2014. "Proyek ini menopang pendapatan berulang tahun depan," kata Olivia.

Saat ini recurring income MTLA hanya menyumbang 26,11% setara Rp 200 miliar dari total hasil pra penjualan (marketing sales). Hingga Oktober 2013, total marketing sales MTLA sebanyak Rp 766 miliar. Kontribusi terbesar masih dari bisnis perumahan sebesar Rp 478 miliar atau 62,4%. Nah, di tahun depan, kontribusi recurring income targetnya mencapai 35%-40%.

Melvina Wildasari, Analis Trimegah Securities mengatakan, prospek MTLA masih bagus karena memiliki segmen pasar kelas menengah dan menengah bawah. Ia merekomendasikan, buy saham ini dengan target harga Rp 550. Jumat (29/11), harga MTLA turun 4,82% ke Rp 395.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×