Reporter: Abdul Wahid Fauzie, Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Setelah ditunjuk PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) sebagai penasehat keuangan, Merrill Lynch terus bergerak cepat. Sumber KONTAN mengungkapkan, lembaga keuangan asing itu telah mengundang beberapa peritel global untuk bertemu dan menjajaki kerjasama dengan MPPA dalam mengembangkan bisnis Hypermart. "Sudah ada lima calon investor yang diundang oleh Merrill Lynch," ungkap si sumber pekan lalu.
Kelima investor tadi disinyalir Tesco asal Inggris, Walmart dari Amerika Serikat, Lotte Mart dari Korea Selatan, serta Dairy Farm dan Casino asal Prancis.
Meski telah mengundang para raksasa ritel dunia, MPPA kabarnya belum mengambil keputusan soal rencananya untuk berkongsi dengan para pemodal asing tersebut. Si sumber tadi menyatakan, manajemen MPPA masih mengkaji kelanjutan dari bisnis Hypermat yang mereka kelola.
Ketika dikonfirmasi, Presiden Direktur MPPA Benjamin Mailool mengakui bahwa Merryll Lynch telah mengundang sejumlah raksasa ritel asing untuk kerjasama pengembangan Hypermart milik MPPA. Tapi, Benjamin belum bisa menjelaskan detail kerjasama itu. "Yang jelas, bukan dalam bentuk akuisisi," tegasnya.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Rudi Sumampouw pernah menyebut, Tesco dan Walmart akan meramaikan bisnis eceran di Indonesia. Menurut Rudi, Walmart mungkin akan kembali ke Indonesia dengan menggandeng jaringan baru setelah gagal membangun usahanya pada 1998.
Benjamin menambahkan, di kuartal III-2010, penjualan MPPA naik sekitar 18% dibanding tahun lalu. Dengan asumsi pendapatan di kuartal III-2009 sebesar Rp 5,08 triliun, maka per September lalu, pendapatan MPPA mencapai sekitar Rp 6 triliun. "Selama Lebaran penjualan mencapai Rp 850 miliar," tambahnya.
Hingga akhir Juni 2010, MPPA telah memiliki 50 Hypermarket, 25 supermarket, 53 outlet farmasi, 90 pusat hiburan keluarga, 18 toko buku internasional, serta 91 department store di 50 kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News