kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

MPMX targetkan pendapatannya tumbuh 25% di 2014


Selasa, 10 Desember 2013 / 18:39 WIB
MPMX targetkan pendapatannya tumbuh 25% di 2014
ILUSTRASI. Sinopsis & Jadwal Classroom of the Elite S2 Episode 4, Berikut Jam Tayang Sub Indo


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) pastikan kinerja keuangannya tahun depan akan tetap positif. Meski tahun depan akan banyak isu yang menghadang mulai dari pemilu hingga kondisi makro Indonesia, emiten yang masih terafiliasi dengan Saratoga ini tetap targetkan pertumbuhan double digit.

Tahun depan, manajemen targetkan kinerja minimal naik 20% hingga 25%. "Itu untuk pos pendapatan dan bottom line perusahaan" ungkap Koji Shima, Direktur Utama MPMX, (10/12).

Informasi saja. Hingga kuartal III 2013, pendapatan MPMX tercatat sebesar Rp 10,31 triliun. Sementara, laba bersih MPMX sebesar Rp 410,82 miliar. Artinya, tahun depan MPMX mengincar pendapatan dan laba bersih masing-masing Rp 12,89 triliun dan Rp 513,52 miliar.

Namun, bisa dipastikan kinerja MPMX tahun depan masih akan ditopang dari divisi penjualan sepeda motor MPMX. Hal ini bisa dilihat dari pendapatan konsolidasi MPMX yang hingga kuartal III 2013 sebesar 76% -nya, atau senilai Rp 7,84 triliun masih diperoleh dari divisi tersebut.

"Kami memang memasuki bisnis penjualan mobil tahun depan, tapi karena masih tahap awal jadi kontribusi pendapatannya masih minim," tutur Koji.

Kendati demikian, bisnis baru yang akan digeluti MPMX memiliki prospek yang cerah untuk jangka panjang. Selain pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan masih tumbuh pada level 6%, tingkat penetrasi industri otomotif di Indonesia juga masih rendah.

Gambarannya, setiap 80 unit kendaraan digunakan untuk 1.000 orang. Sementara di negara tetangga seperti Malaysia penetrasinya mencapai 330 kendaraan per 1.000 orang. "Potensinya sangat besar, apalagi dua angka pertumbuhan itu masih diimbangi dengan penduduk kelas menengah yang juga terus tumbuh," pungkas Koji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×