Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkatan Moody's tengah meninjau peringkat (rating) B1 milik PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Peninjauan tersebut mencerminkan kekhawatiran Moody's terhadap emiten berkode LPKR itu.
"Melemahnya tata kelola perusahaan karena ada penundaan laporan keuangan dan belum memenuhi kewajiban pelaporan dalam beberapa kontrak pinjaman dalam satuan dollar," ujar Jacintha Poh, Vice President sekaligus Analis Senior Moody's, Rabu (11/4).
Sedianya, laporan keuangan konsolidasi tahun buku 2017 harus dirilis pada hari ini (11/4). Dengan begitu, ini adalah kali ketiga emiten yang melantai di BEI pada 28 Juni 1996 menunda laporan keuangannya.
Tahun lalu, LPKR juga sempat menunda laporan keuangannya kuartal pertama 2017 karena ada right issue senilai Rp 3 triliun. Agenda tersebut selesai pada akhir kuartal 2017.
Penundaan kedua juga terjadi pada 30 September 2017 karena ada agenda pengajuan right issue senilai Rp 600 miliar dan pengajuan right issue oleh PT Lippo Cikarang Tbk senilai Rp 850 miliar. Seharusnya, kedua agenda ini rampung pada kuartal pertama 2018.
Namun, hingga sekarang underwriter agenda ini, PT Ciptadana Securities, belum juga mengumumkan progres kedua agenda right issue itu.
Setali tiga uang, Lippo Karawaci juga belum menyerahkan sertifikat sebagaimana syarat dari kontrak pinjaman berbentuk obligasi dalam satuan dollar. Porsi utang Lippo Karawaci dalam bentuk dolar sebanyak 79% dari total utangnya per tanggal 30 September 2017.
"Peninjauan untuk menurunkan rating ini juga mencerminkan ekspektasi kami bahwa lemahnya likuiditas dari induk perusahaan ini dapat membuat penundaan atau pembatalan agenda right issue, sebab kemampuan Lippo Karawaci dalam menjual proyeknya cenderung lemah," lanjut Poh.
Moody's memprediksi likuiditas induk perusahaan, yakni arus kas (cash flow) dalam bentuk dividen dan aset akan melemah dalam 12 bulan.
Ini tidak termasuk cash flow anak usaha seperti PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) juga PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK).
Kekhawatiran Moody's terkait ketatnya likuiditas arus kas LPKR cukup beralasan. Pasalnya, LPKR juga memiliki utang jangka pendek senilai US$ 50 juta. Sementara, utang dari pinjaman sindikasi senilai US$ 115 juta akan jatuh tempo pada bulan September 2019. Menyusul utang jangka panjang yang akan jatuh tempo bulan April 2022 nilainya mencapai US$ 410 juta.
Dengan peninjauan ini, jika Lippo Karawaci tidak berhasil memperbaiki kinerja juga likuiditasnya, rating atau peringkatnya bisa turun satu tingkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News