Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Perlambatan ekonomi China dan fluktuatifnya pasar bursa global menjadi momok bagi bursa saham termasuk di Asia Pasifik. Namun begitu, lembaga pemeringkat internasional, Moody's Investor Services justru memberikan peringkat stabil kepada pasar surat utang negara-negara kawasan Asia-Pasifik.
Berdasarkan rilis resmi Moody's, Kamis (18/7), rating tersebut didasari proyeksi Moody's, atas kondisi pasar surat utang serta ekonomi dunia yang masih sesuai dengan proyeksi yang telah dikeluarkan lembaga rating tersebut pada Januari lalu.
Saat ini, Moody's menilai, jika pertumbuhan Asia Pasifik dipengaruhi pemulihan ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan China, serta fundamental ekonomi di kawasan tersebut. Apalagi, perlambatan ekonomi akan membuat pasar global volatile.
Akan tetapi, Moody's menilai, tantangan dihadapi pelaku pasar dengan membuat kebijakan fiskal dan moneternya. Moody's menilai, pemerintah di kawasan Asia Pasifik terus memperketat kebijakan fiskal serta melanjutkan konsolidasi fiskal secara bertahap.
Oleh sebab itu, Moody's tidak melihat tendensi penurunan rating. Lembaga rating asal Singapura itu tetap memberikan rating stabil kepada 22 negara, kecuali perusahaan yang ada di satu negara, yaitu Pakistan. Moody's memberikan rating negatif terhadap negara ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News