Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
Oleh karena itu, ia melihat prospek pertumbuhan pada saham perbankan, terutama bank-bank yang memiliki permodalan kuat. Pasalnya, dengan permodalan yang memadai, bank-bank tersebut lazimnya memiliki pencadangan kredit macet yang lebih besar.
Suria mencontohkan, coverage ratio bank besar rata-rata sudah berada di atas 150% sehingga pencadangan NPL-nya memadai. Berbeda dengan bank-bank dengan modal kecil yang coverage ratio-nya masih di bawah 100%.
Oleh karena itu, Suria menyarankan investor untuk mengoleksi saham-saham BUKU IV karena menurut dia, secara historikal, pertumbuhan harga saham-saham ini selalu mengalahkan pertumbuhan IHSG. "Profit mereka juga masih cukup bagus, tumbuh di atas rata-rata IHSG," kata dia.
Baca Juga: IHSG terkoreksi tipis 0,06% menutup perdagangan Rabu (11/12)
Ia menyarankan investor untuk mengoleksi saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) karena valuasinya masih cukup murah. Ia memasang target harga BMRI Rp 8.900 per saham dan BBNI Rp 10.200 per saham.
Wawan juga merekomendasikan investor untuk membeli saham bank BUKU IV, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), BMRI, dan BBNI. "Empat saham ini valuasinya tidak mahal karena tahun ini cenderung koreksi, bisa dibeli untuk jangka panjang," ungkap dia.
Ia memiliki target harga BBRI Rp 4.900 per saham, BBCA Rp 35.000 per saham, BMRI Rp 8.000 per saham, dan BBNI Rp 8.100 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News