Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto
Pelaku pasar memperkirakan, tapering akan dimulai pada Agustus atau September 2021 melalui pengurangan nilai pembelian obligasi oleh The Fed.
"Hal tersebut dikhawatirkan dapat memicu pengetatan likuiditas atau capital outflow jika akselerasi pemulihan ekonomi dalam negeri berjalan lebih lambat," ungkap Valdy.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama juga menilai, prospek saham keuangan, khususnya perbankan masih positif seiring dengan kinerja yang diprediksi lebih baik pada 2021.
Meskipun begitu, menurut Okie, potensi tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa kualitas kredit dan penyaluran kredit masih akan menghadapi kendala hingga kuartal III-2021.
"Pasalnya, pertambahan jumlah kasus Covid-19 yang terjadi belakangan ini dapat memberikan tekanan pada pelaku usaha untuk melakukan ekspansi sehingga memperlambat penyaluran kredit," ucap Okie.
Oleh karena itu, menurut dia, penyaluran kredit baru akan naik menjelang akhir tahun 2021. Untuk saat ini, Okie tetap mempertahankan rekomendasi buy untuk beberapa saham.
Sebut saja PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) dengan target harga Rp 2.120 per saham, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Rp 6.525, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Rp 4.450, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Rp 2.660.
Baca Juga: Turun 10,83% ytd, begini rekomendasi analis untuk saham-saham Indeks Kompas100
Menurut Okie, bank-bank BUMN memiliki prospek yang bagus karena menjadi garda terdepan dalam penyaluran kredit untuk mendorong pemulihan pada sektor UMKM.
Terlebih lagi, kebijakan suku bunga rendah diprediksi akan tetap dipertahankan Bank Indonesia seiring dengan deflasi yang terjadi pada Juni 2021.
Bernada serupa, Valdy juga masih mengunggulkan saham-saham bank big caps, yakni BBRI, BMRI, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Selain memiliki kondisi fundamental yang kuat, bank-bank tersebut mempunyai bauran segmen kredit dan lini produk yang beragam.
Bank-bank di atas juga sudah memiliki layanan digital banking yang kini banyak dilirik pelaku pasar. Sebagiannya bahkan telah memulai atau tengah mengembangkan produk yang memang dikhususkan untuk memberikan layanan digital banking dengan berbagai fitur yang dapat memudahkan penggunanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News