Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek reksadana syariah diprediksi tumbuh positif di bulan Ramadan 2024. Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM), Reza Fahmi mengatakan, hal ini didorong oleh tingkat konsumsi masyarakat yang berpotensi naik sekitar 20-30%, dibandingkan bulan-bulan biasanya.
"Karena biasanya konsumsi masyarakat cenderung akan naik, saat bulan Ramadan, apalagi saat Lebaran Idul Fitri mendatang," ujar Reza kepada Kontan.co.id, Selasa (12/3).
Reza menilai, proyeksi kinerja reksadana syariah juga akan bertumbuh positif di tahun ini, mengingat pembiayaan syariah secara keseluruhan diprediksi tumbuh sebesar 10,25% pada tahun 2024. Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) syariah diperkirakan ikut tumbuh sebesar 11,43% pada tahun yang sama.
"Risiko global yang mereda dan potensi pemangkasan tingkat suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) mulai Maret 2024, telah mendorong optimisme investor untuk berinvestasi di instrumen yang lebih berisiko dan fluktuatif, termasuk reksadana syariah," kata Reza.
Baca Juga: Reksadana Syariah Diprediksi Tumbuh Positif pada Bulan Ramadan
Dia pun memprediksi Asset Under Management (AUM) alias dana kelolaan reksadana syariah akan tumbuh single digit atau naik sekitar 6-9% di tahun ini.
Reza menyebutkan, sentimen positif yang dapat mendorong pertumbuhan dana kelolaan di tahun ini yaitu, adanya edukasi yang lebih baik mengenai investasi syariah, lalu pertumbuhan kinerja reksadana yang berjalan secara konsisten, hingga peningkatan aksesibilitas.
Lebih lanjut, Reza menuturkan bahwa reksadana syariah dapat menjadi pilihan yang menarik untuk mengumpulkan biaya umrah. Menurut dia, imbal hasil reksadana syariah dalam setahun terakhir (per 8 Maret 2024) berkisar antara 3,76% hingga 6,47%
"Ini merupakan alternatif investasi yang menarik bagi mereka yang ingin menyiapkan biaya umrah, apalagi dalam waktu yang tidak terlalu panjang," imbuhnya.
Baca Juga: Pilah-Pilih Produk Investasi Halal, Lebih Menarik Sukuk atau Saham Syariah?
Selain itu, dia menyebutkan, beberapa strategi Manajer Investasi (MI) dalam meningkatkan investor selama bulan Ramadan di antaranya yakni, menjalin kerja sama dengan mitra penyelenggara perjalanan umrah resmi seperti Khalifah Tour, al Qadri, dan Travel Umrah, sehingga memudahkan para investor yang sengaja memilih reksadana syariah untuk mengumpulkan biaya umrahnya.
"Dengan begitu, investor akan merasa aman, karena tabungan umrah disimpan dalam reksadana syariah yang diawasi oleh OJK dan bank kustodian," kata dia.
Kemudian, Reza bilang bahwa MI juga dapat menawarkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan investor selama bulan Ramadan, seperti reksadana dengan tema keuangan syariah atau investasi untuk tujuan sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News